Bermula Key yang diam-diam mendengar obrolan soal pacar settingan Neal dari direktur. Mendengar itu Key mulai merasa jenuh. Ia menguji Neal mengajak nikah pada hari ditentukan, tetapi tidak mendapat tanggapan. Delapan tahun ia habis waktu dan materi telah sia-sia. Dalam lelahnya, Key menguatkan diri untuk membahagiakan diri. . Key bertemu dengan Javi, teman lama yang menyukainya dari dulu dan akhirnya terlibat pernikahan kontrak. Tanpa sepengetahuan Neal, mereka menikah. Tanpa disangka, Javi begitu memanjakannya. Menghadiahi banyak perhiasan bermerk yang sangat didamba Key. Neal yang terlalu percaya diri dicintai santai saja dengan ketidakmunculan key. Tanpa sengaja ia dengan kekasih gimmiknya (Melodi) bertemu dengan Key di sebuah toko perhiasan mahal. Melodi mengejeknya dan menuduh Key telah menjual diri pada pria tua yang sebenarnya asisten Javi (Pak Isa) karena bagaimana mungkin Key bisa masuk ke toko perhiasan mahal. Karena menghina majikannya, Pak Isa menampar wajah Melodi. Melodi melaporkan pada manajer toko, tetapi yang ia dapatkan hanyalah pengusiran. Melodi semakin dendam. Melodi melakukan berbagai siasat untuk menghancurkan tanpa tahu Key telah mendapatkan perlindungan dari Javi, sepupu tiri yang telah ia sukai sejak lama. Setelah tahu Javi menikahi Key, ia berbalik arah dan kembali ingin meraih Javi dengan berbagai cara. Salah satunya mendekati ibu Javi yang dari awal menyukai Melodi. Di sisi lain, Neal yang telah diabaikan Melodi kini kembali ingin meraih hati Key dan membongkar segala trik Javi. Javi dalang di balik kekasih settingan dengan Melodi, lalu diam-diam mengambil Key. Key tetap menyalahkan Neal karena dulu terlalu mementingkan karir dibanding dirinya. Setelah mengetahui fakta siapa Javi, Key mulai bimbang dan sedikit takut dengan Javi. Ia tak menyangka kalau Javi seorang manipulatif. Ujian lain, bapak Key yang tak rela putrinya diduakan. Ada bapak tiri Javi yang menguasai seluruh harta keluarga. Bertahankah cinta Key dan Javi setelah dihadapkan berbagai ujian dan fakta pilu? Ikuti kisah manis cinta mereka.
Lihat lebih banyak“Kau lupa dia tidak mengenakan benda yang sudah diinjak orang? Apalagi ini punya Key. Siapapun itu, harus mengganti full. Ah tiga kali lipat. Di sini sudah sold out. Aku harus mencari di outlet lain, mungkin saja harus outlet luar negeri. Karena itu edisi terbatas.”Indra beralih pada Melodi. “Anda dengar ‘kan?”Indra kembali mengangkat teleponnya. “Lalu bagaimana kau menghadapinya? Setelah ini mungkin aku juga akan dipecat.”Bisik-bisik kembali terdengar. Neal ikut bertanya-tanya siapa sebenarnya Key. Ia baru ingat kalau ayah Key orang kaya. “Apa Key sudah baikan dengan ayahnya?” gumam Neal. Melodi yang mendengar gumaman Neal segera berbisik. “Siapa ayahnya?”Neal tak menjawab. Perhatian mereka teralih pada percakapan Indra. “Jangan kuatir, Ndra. Toko baru saja mendapatkan edisi terbaru. Asalkan Key menyukainya, kau akan selamat.”“Baiklah, bawa paket itu ke sini. Kita harus menenangkannya.” Indra menyudahi panggilannya. Ia beralih pada Melodi. “Anda sudah mendengarnya.” Ia mempe
[Hati-hati di jalan.]Key yang tadinya bersandar pada kursi kini terduduk ketika melihat alamat yang diberikan Javi. Lokasi itu bahkan nama gedungnya sama yang sering ia masuki untuk mengantar makanan Neal.“Memangnya si Ayam Panggang bekerja sebagai apa?”“Apa, Non.”Key terkesiap karena melupakan Bibi Nurul yang tak jauh darinya. “Tidak apa, Bi. Aku turun dulu, Bi. Assalamu ‘alaikum.”“Wa ‘alaikum salam,” sahut Bibi Nurul sambil tersenyum. Ucapan salam hanya kegiatan sederhana, tapi tidak semua orang konsisten atau peduli melakukannya. Tindakan sederhana, tetapi membuat Bibi Nurul yakin, Key perempuan baik dan layak mendampingi majikan yang sejak kecil ia besarkan. ***“Jev, aku sudah di bawah. Kantormu di mana?” tanya Key di dalam telpon. “Tunggu saja di sana. Aku minta Indra menjemputmu.”“Baiklah. Aku tunggu.” Key menutup panggilan. Sesaat ia mengedarkan pandangan. Luasnya lobi dan orang-orang berlalu. Baru kali ini ia memperhatikan suasana lobi. Biasanya ia langsung saja melun
Key dapat merasakan napasnya yang tertahan. Terperangkap? Bukankah itu yang menakutkan. Bukankah ia seperti lepas dari kucing, masuk ke sarang singa. “Tidak akan,” sahut Key dengan memasang wajah meyakinkan. Ia harus pintar manipulatif, jika tidak arena yang tadinya tempat main-main akan berubah menjadi perang. Ironisnya ia terperangkap di dalamnya. Javi memajukan wajahnya. Key memejamkan mata dengan sedikit memiringkan wajahnya. Melihat itu Javi mengalihkan sasarannya. Key meringis. Spontan ia mendorong Javi. “Jev, kenapa menggigitku?” protes Key sambil mengusap lehernya yang terasa sakit. “Untuk menyenangkan kedua pengasuhku. Nenek pun kalau melihat ini pasti senang.”“Hah?” tanya Key dengan wajah kebingungan sambil mengelvs lehernya yang masih terasa sakit. “Bangunlah. Kita salat berjamaah.” Key mengangguk saja, meski belum mengerti apa yang dikatakan Javi barusan.***Di ruang makan sudah ada Indra yang berdiri tak jauh dari Javi dan sepasang suami istri yang menyiapkan sar
“Key meninggalkanku? Tidak mungkin. Cinta Key padaku dari kecil, jadi mana mungkin bisa berpindah ke orang baru.”***Key memejamkan matanya, berharap ia tertidur lebih duluan. Nyatanya, telinganya makin menajam, memindai bunyi shower di kamar mandi bahkan ia dapat merasakan gerakan-gerakan Javi. Shower dimatikan dan tak lama pintu terbuka. Seketika dadanya berdebar keras dan semakin bergemuruh ketika indra penciumannya menangkap aroma vanila lembut semakin dekat. Terlalu dekat malah. Ternyata dirinya masih belum bisa menjadi wanita dingin materialis yang sebenarnya. Menjalin hubungan nominal tanpa rasa. Kecupan lembut di dahi yang membuat matanya seketika membuka. “Belum tidur?”Key hanya mampu menggeleng sedikit, bahkan tak berani mengerjap. Ia dapat merasakan detak jantungnya yang bertalu-talu. Ia berpikir, jika Javi menjauhkan wajahnya beberapa detik lagi, jantungnya akan berhenti berdetak. Javi terus saja memindai wajah cantik yang telah halal untuknya. Ia menatap setiap inci
“Diusahakan malam ini?”“Apa? Kalian tidak melakukan tindakan memalukan itu kan?”“Kenapa Nenek berpikir begitu?” protes Javi.“Kamu sih! Kebanyakan nikahan grasak-grusuk itu karena ngisi duluan.”“Tidak, Nek. Aku cuma ingin secepatnya.”“Mudah ngomongnya. Mesan tempat saja paling nggak sebulan duluan.”“Nek, ada yang ingin saya sampaikan pada Nenek. Semoga Nenek memaklumi keadaan saya,” sela Key. Ia menundukkan wajahnya. “Tapi, jika memang tak bisa ditoleransi, saya rela mundur dari rencana pernikahan ini. Saya akan kembalikan dari apa telah diberikan pada saya.”Nenek menatap penuh tanya. “Nek, saya mempunyai trauma tak bisa berada di orang banyak bahkan tak bisa menatap orang. Jadi, jika boleh, pernikahan diadakan yang ada hanya kita.”Javi meraih tangan Key dan menggenggamnya. Dadanya berdenyut nyeri. Lebih sakit saat dulu Key yang tak pernah mau menatapnya. Andai ia tahu lebih dulu, seharusnya setahun cukup mengobati luka Key. Ia baru tahu setelah ngobrol dengan calon mertuanya
“Mmm,” shaut Key sambil menggeliat, tetapi dua detik berikutnya ia terlonjak duduk. “Ibu? Kapan Ibu datang?”Ia lebih syok ketika menyadari mereka sedang tidak berada di kamarnya. “Kita di mana?”“Kita di mana? Kau masih belum sadar?!” Zaida langsung menarik sebuah bantal dan memukulkan ke badan Key. “Bagaimana kau bisa ceroboh sekali?! Bagaimana bisa sampai di sini, heh?!”“Ampun, Bu,,” seru Key sambil melindungi badannya dengan mengangkat kedua tangan. “Sebentar-sebentar.”Zaida menghentikan pukulannya. Napasnya tersengal. Kening Key mengerut. Berusaha meraba-raba ingatan terakhir kali. Ia teringat kemarin ke mall, pulang, kakinya yang pegal, tawaran Javi, setelah itu ia tidak ingat apa-apa lagi. Seketika wajahnya meringis. Fakta tidur di rumah pria membuatnya ingin menenggelamkan diri, belum lagi bagaimana harus menjelaskan kepada wanita yang melahirkannya itu. “Sudah ingat?!” ejek Ibunya. Key mendekat dan menarik lengan ibunya. “Bu,” ucap Key dengan nada antara rayuan dan ta
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen