Melihat aku tidak mengatakan apa pun untuk waktu yang lama, Samuel juga tidak bertanya lagi. Dia hanya menghela napas."Karena pernikahannya sudah diputuskan, kita ikuti saja rencanamu. Sekarang, ikutlah denganku untuk mencoba gaun pengantinnya," ujar pria itu.Aku melirik Samuel yang bersikap aneh, lalu berbalik hendak pergi, tetapi aku ditarik dengan keras olehnya.Samuel berujar, "Laura, yang ingin menikah itu kamu, tapi yang bersikap dingin juga kamu. Apakah menyiksaku begitu mengasyikkan?""Apa kamu masih marah karena Shinta? Kami tumbuh bersama sejak kecil, sementara mantan pacarnya meninggalkannya begitu saja. Apa salahnya kalau aku memperhatikannya?"Aku tidak ingin terus terlibat dengannya, jadi aku menjawab dengan menekankan kata demi kata."Aku rasa kamu salah paham, aku sama sekali nggak marah.""Benar-benar nggak marah sama sekali."Begitu aku selesai berbicara, pria itu perlahan menyembunyikan gelombang di matanya, kembali menjadi tenang.Samuel hendak meraih tanganku, te
Read more