Joshua tampak sangat gembira, tetapi aku hanya merasakan kebencian."Joshua, jangan berpura-pura. Kamu pasti sangat kecewa melihatku masih belum mati, 'kan?"Joshua terdiam sejenak, lalu dia tiba-tiba berlutut di tanah."Maafkan aku, Amelia! Aku tahu kalau aku telah mengecewakanmu berkali-kali selama lima tahun ini! Tapi aku benar-benar sangat mencintaimu, aku nggak bisa kehilanganmu! Aku mohon, beri aku satu kesempatan lagi, kesempatan untuk mencintaimu dengan baik!" ujar pria itu.Joshua menarik tanganku, lalu melanjutkan, "Hari ini, kita bisa langsung mengurus surat nikah! Aku nggak akan mengecewakanmu lagi! Aku akan mencintaimu seumur hidupku!"Tanganku yang ditariknya terasa seperti dirayapi kecoak yang menggelikan.Aku langsung menepisnya dengan kasar."Menikah denganmu? Nggak akan pernah!"Joshua menatapku dengan tatapan tidak percaya.Jantungku berdebar kencang, ingin menusukkan pisau ke dada pria itu."Joshua, aku nggak akan menyalahkanmu karena bersikap dingin, tapi aku membe
Read more