Semua hal itu disampaikan Tania sendiri kepadanya. Selama beberapa tahun terakhir, mereka memang jarang berkomunikasi. Namun, hubungan di antara mereka tetap dekat, sama seperti saat masa kuliah.Suara Tania yang terdengar agak malu-malu menyusul di seberang telepon, "Aduh, semua ini nggak sesuai dengan jurusan yang kuambil. Sebaiknya merendah saja, jangan terlalu mencolok."Tak lama setelah itu, seseorang terdengar memanggil Tania dari kejauhan. Dia buru-buru menambahkan, "Arlin, aku lagi syuting promosi untuk salah satu tempat wisata. Kerjaanku sudah dimulai, kita ngobrol lagi nanti ya, tunggu aku pulang.""Ya, kamu kerja dulu. Aku juga mau naik taksi pulang."Di ujung telepon, terdengar suara cekikikan penuh arti dari Tania. "Eh, kamu sama Pak Rexa sudah lama nggak ketemu, jangan-jangan nanti pas ketemu langsung terbakar api asmara. Baru sampai rumah langsung naik ke ranjang ... aduh, membayangkannya saja sudah seru duluan."Wajah Arlina langsung memerah. "Sudah deh, buang jauh-jauh
Baca selengkapnya