"Berani-beraninya kau memperlakukan ku seperti sampah?" Pria itu menunjuk dirinya sendiri, matanya membulat sempurna, "Apa kau tahu konsekuensi dari semua ini? Ini sama saja kau mempermalukan Perusahaan Drust, Brengsek!""Kami mohon, Pak. Kasihanilah Perusahaan kecil kami," ujar Kezia memohon. Detik berikutnya dia menatap Tristan, "Cepat minta maaf!""Yang tak beretika itu dia, kenapa aku harus meminta maaf padanya? Harusnya kami yang mendengar permintaan maaf darinya!" ujar Tristan."Maafkan kami, Pak," pinta Ronald Jansen lemas."Selama masih ada waktu, sebaiknya selesaikan pembayaran gaji karyawan, jika tidak ingin di demo! Perbuatan pria itu," menunjuk Tristan, "Benar-benar mempermalukan Perusahaan Drust! Bukan hanya mempermalukan. Tapi dengan merobek berkas itu, dia telah mengajak perang! Aku yakin dalam waktu sehari, Perusahaan FJ tinggal kenangan!"Kalau Kezia Devira dan Ronald Jansen berusaha mengejar dan meminta maaf pada utusan Perusahaan Drust, berbeda dengan Tristan. Dia j
Huling Na-update : 2025-07-31 Magbasa pa