Share

66.

Author: Yully Kawasa
last update Last Updated: 2025-07-31 19:54:09

"Berani-beraninya kau memperlakukan ku seperti sampah?" Pria itu menunjuk dirinya sendiri, matanya membulat sempurna, "Apa kau tahu konsekuensi dari semua ini? Ini sama saja kau mempermalukan Perusahaan Drust, Brengsek!"

"Kami mohon, Pak. Kasihanilah Perusahaan kecil kami," ujar Kezia memohon. Detik berikutnya dia menatap Tristan, "Cepat minta maaf!"

"Yang tak beretika itu dia, kenapa aku harus meminta maaf padanya? Harusnya kami yang mendengar permintaan maaf darinya!" ujar Tristan.

"Maafkan kami, Pak," pinta Ronald Jansen lemas.

"Selama masih ada waktu, sebaiknya selesaikan pembayaran gaji karyawan, jika tidak ingin di demo! Perbuatan pria itu," menunjuk Tristan, "Benar-benar mempermalukan Perusahaan Drust! Bukan hanya mempermalukan. Tapi dengan merobek berkas itu, dia telah mengajak perang! Aku yakin dalam waktu sehari, Perusahaan FJ tinggal kenangan!"

Kalau Kezia Devira dan Ronald Jansen berusaha mengejar dan meminta maaf pada utusan Perusahaan Drust, berbeda dengan Tristan. Dia j
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kisah di Balik Waktu   67.

    ***Felix Griffin, sosok yang membuat Tristan merobek berkas kontrak, mengikuti asisten CEO memasuki restoran mewah di kota itu.Tiba-tiba langkah kaki Felix terhenti dan menunjuk, "Pria itu yang merobek berkas kontrak milik Perusahaan Drust, Pak Pandu."Ya! Tristan sengaja membiarkan ruangan privat nomor satu terbuka begitu saja.Dengan tangan gemetar, Pandu melangkah masuk dan mengunci pintu dari dalam."Kenapa diam saja? Ke mana sikap sombong mu sebelumnya? Bukankah kau merobek berkas kontrak milik Perusahaan Drust dengan penuh kepercayaan diri?" ujar Felix menatap Tristan dan tersenyum sinis.Ethan menggelengkan kepalanya, ketika melihat Pandu yang sudah ancang-ancang menampar sang bawahan.Pandu hanya dapat mengepalkan tangannya, berusaha keras menahan emosinya, sekaligus menutupi rasa malunya."Dengan merobek berkas kontrak, secara tak langsung dia telah menghina Perusahaan Drust, Pak Pandu. Sebaiknya beri dia pelajaran agar kedepannya tidak bertindak gegabah," ujar Felix.Trist

  • Kisah di Balik Waktu   66.

    "Berani-beraninya kau memperlakukan ku seperti sampah?" Pria itu menunjuk dirinya sendiri, matanya membulat sempurna, "Apa kau tahu konsekuensi dari semua ini? Ini sama saja kau mempermalukan Perusahaan Drust, Brengsek!""Kami mohon, Pak. Kasihanilah Perusahaan kecil kami," ujar Kezia memohon. Detik berikutnya dia menatap Tristan, "Cepat minta maaf!""Yang tak beretika itu dia, kenapa aku harus meminta maaf padanya? Harusnya kami yang mendengar permintaan maaf darinya!" ujar Tristan."Maafkan kami, Pak," pinta Ronald Jansen lemas."Selama masih ada waktu, sebaiknya selesaikan pembayaran gaji karyawan, jika tidak ingin di demo! Perbuatan pria itu," menunjuk Tristan, "Benar-benar mempermalukan Perusahaan Drust! Bukan hanya mempermalukan. Tapi dengan merobek berkas itu, dia telah mengajak perang! Aku yakin dalam waktu sehari, Perusahaan FJ tinggal kenangan!"Kalau Kezia Devira dan Ronald Jansen berusaha mengejar dan meminta maaf pada utusan Perusahaan Drust, berbeda dengan Tristan. Dia j

  • Kisah di Balik Waktu   65.

    Ardy menjepit tubuh wanita itu erat-erat dan mengancam, "Apa kau mencoba menipu ku? Kau mau tetap pada jabatanmu atau ku gantikan dengan yang baru!""Aku tak mau kehilangan pekerjaan, Pak," jawab wanita itu gemetar."Kalau begitu dengarkan aku baik-baik, adik kecilku belum sarapan, sekarang dia sedang meronta-ronta meminta makan. Apa kau lihat ini," ujar Ardy sambil menunjuk ke arah bawah. Sesuatu telah berdiri tegak disana."Tapi, Pak."Ardy tak peduli lagi, dia langsung menjelajahi lebih dalam, mencari sumur kecil diantara hutan milik wanita cantik itu.Ketika menemukan yang dicari, jemarinya langsung bermain lincah di sana.Tubuh wanita itu seperti cacing kepanasan.Akhh ... Akhh ... Akhh ...."Keras pun tak apa-apa, Sayang," bisik Ardy."Ba-ba-bagaimana kalau ketahuan sekretaris, Pak?" bisik wanita itu dengan mata terpejam. Dia sedang menikmati permainan panas sang atasan."Ntar ada bagiannya."Wanita itu terkejut mendengar kalimat sang bos, tapi kenikmatan yang dirasakannya menga

  • Kisah di Balik Waktu   64.

    Ardy menarik nafas panjang, "Kau tahu kenapa dia memisahkan dua perusahaan FJ dari perusahaan Dawson?" Krisna tertawa, "Kenapa masih bertanya? Jangan katakan kalau kau juga tak tahu kenapa hal itu dilakukan Kezia!"Ardy mengepalkan tangannya kesal. "Ok! Katakan apa yang akan aku lakukan agar saham milik si jelek itu jatuh ke tanganmu. Tapi jangan sebarkan foto itu, aku tidak mau berakhir di penjara.""Aku akan memberitahumu nanti," jawab Krisna tersenyum dan langsung melangkah bermaksud meninggalkan perusahaan. Namun, belum juga mencapai pintu dia berbalik menatap Ardy, "Jangan pernah menolak telepon dariku, apalagi tidak mau menemuiku. Paham?""Apa aku punya pilihan untuk menolaknya? Bukankah tidak?""Bagus. Tahu diri itu penting."Ardy hanya dapat menatap punggung Krisna sampai menghilang dari pandangan matanya. Sial! Siapa dia? Kenapa dia tahu kalau aku yang meracuni pria tua itu? Bagaimana kalau sampai bos tahu?Tak mau salah mengambil keputusan, pria itu langsung buru-buru kelua

  • Kisah di Balik Waktu   63.

    ***"Maaf, adakah yang bisa kami bantu, Pak?" tanya sang resepsionis."Dapatkah aku bertemu dengan Pak Ardy Tanoto?""Maaf, atas nama siapa, ya?""Krisna Ludwig."Dengan menggunakan PABX (private automatic branch exchange) atau biasa disebut sentral telepon internal. "Maaf, Bu Tasya. Apakah hari ini Pak Ardy Tanoto mempunyai janji dengan pria yang bernama Krisna Ludwig?""Tidak ada.""Baik, Bu," ujar sang resepsionis kemudian memutuskan sambungan telepon. Detik berikutnya wanita yang duduk dibelakang meja resepsionis menatap Krisna, "Maaf, Pak. Sebelum bertemu sebaiknya buatlah janji terlebih dahulu. Namun begitu, aku hanya ingin mengingatkan satu hal, tak muda untuk bertemu dengan Pak Ardy."Krisna tak menjawab, "Aku punya cara untuk membuatnya bertemu denganku hari ini juga."Mendengar kalimat Krisna membuat empat orang wanita yang duduk dibelakang meja resepsionis, saling berpandangan. Jelas sekali mereka sedang menahan tawa.Krisna mencoba menelepon nomor Ardy Tanoto. Nomor yang d

  • Kisah di Balik Waktu   62.

    "Bagaimana dengan keluarga Gavin?" tanya Ezhar menarik nafas panjang.Krisna tak menjawab, dia langsung membuka lembaran yang menjelaskan tentang keluarga Gavin.Membaca informasi mengenai keluarga Gavin, membuat Krisna tersenyum, "Ayah jangan khawatir, mereka tidak ada apa-apanya dengan kita. Intinya mereka hanya menjadi parasit dalam kehidupan Kezia Devira.""Siapa ibu Gavin? Helena ataukah Salma? Ayah tak ingin Gavin menjadi boomerang bagi masa depan kita, Nak," ujar Ezhar."Mau Gavin anak Salma atau bukan, itu tak akan membawa dampak apapun bagi kita. Jangankan membantu Tristan, membantu dirinya sendiri kakek tak bisa. Karena satu-satunya yang bisa membantu Gavin, hanyalah Arthur," tegas Tristan."Benar juga, bukankah satu-satu orang yang bisa menolong keluarga Gavin, itu hanyalah Arthur? Sayanganya, dia bahkan tak bisa makan dan mandi sendiri," ujar Ezhar disambut tawa lepas istri dan anaknya.___"Bagaimana? Apa mereka telah menemukan informasi yang ku inginkan? Ini sudah dua Mi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status