Naila mengerutkan kening, menatap Galih yang duduk di sebelahnya. Lelaki itu tampak terlalu tenang, wajahnya datar, tak ada tanda-tanda gelisah atau terkejut.“Kamu tidak percaya?” suara Naila terdengar pelan, nyaris bergetar, namun tetap berusaha terdengar tegas.Belum sempat ia menarik napas dalam, Galih tiba-tiba mencondongkan tubuhnya. Gerakan itu cepat, mendadak, membuat Naila refleks menyingkir. Bahunya menempel ke kaca jendela mobil, hampir saja kepalanya terbentur, jika saja tangan Galih tidak segera terulur, menahan lembut di belakang kepalanya.Waktu berhenti sejenak. Nafas Naila tercekat ketika merasakan sentuhan ringan di keningnya. Sebuah kecupan, singkat, sekilas, namun cukup untuk membuat darahnya mengalir deras ke wajah. Seolah ada bulu tipis menyapu kulitnya, halus, nyaris tak nyata, tapi meninggalkan getar yang dalam.Galih segera menarik diri. Matanya terarah ke wajah Naila, ada kilatan bersalah yang tak ia sembunyikan. Suar
Terakhir Diperbarui : 2025-09-27 Baca selengkapnya