Selama dua minggu penuh masa bedrest, Jingga tak pernah menyangka bahwa Putra akan tetap memperlakukannya dengan sangat baik. Penuh kasih sayang dan cinta serta kelembutan.Setiap pagi, lelaki itu selalu menyiapkan sarapan, memastikan semua kebutuhannya terpenuhi. Bahkan untuk makan pun, Putra kerap kali menyuapi Jingga dengan sabar, meski ia sendiri sering merasa risih dan menolak."Aku bisa makan sendiri, Mas," tolak Jingga pelan sambil menahan malu.Namun, Putra hanya tersenyum lembut. "Aku tahu kamu bisa, tapi aku mau melakukannya. Biar kamu istirahat total."Tak ada amarah di sorot matanya, tak ada keterpaksaan. Hanya ketulusan yang membuat dada Jingga sesak oleh rasa bersalah yang dia juga tidak mengerti harus bagaimana menyelesaikannya. Tak hanya itu perhatian Putra padanya. Saat Jingga ingin ke kamar mandi, Putra tanpa ragu menggendong tubuh ringkihnya, seolah berat tubuhnya itu bukan beban. Tak pernah satu kali pun Putra mengeluh lelah. Ia selalu memperlakukan Jingga dengan
Last Updated : 2025-08-16 Read more