Suamiku Bukan Abang Ojol Biasa

Suamiku Bukan Abang Ojol Biasa

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-06-23
Oleh:  Syahfa Thea Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
6Bab
6Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Saat aku terluka oleh pengkhianatan tunanganku, aku justru terjebak dalam pernikahan dengan seorang tukang ojek online. Aku pikir hidupku akan hancur. Tapi ternyata, kejutan demi kejutan datang sejak hari pertama. Di hari kedua, suamiku melunasi hutang keluargaku yang mencapai ratusan juta—dengan mudah. Di hari berikutnya, dia menjemputku dengan mobil mewah untuk pindah. Aku mulai bertanya-tanya. Siapa sebenarnya suamiku? Apakah dia benar-benar hanya seorang Abang Ojol biasa? Atau dia sebenarnya adalah… subscribe dan tekan tanda love ya. Komen juga🤗🤗

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 01

Namaku Jingga. Kependekan dari Jingga Dewi Lestari. Orang lebih suka memanggilku dengan nama Jingga. Usiaku 23 tahun. Hanya lulusan SMA. Bekerja di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang produsen berbagai jenis makanan dan minuman. Sebagai seorang karyawan biasa.

Mungkin karena ijazahku yang hanya SMA, yang membuatku tidak bisa mengejar jabatan ke jenjang yang lebih tinggi.

Meski hanya karyawan biasa. Tapi aku bersyukur bisa bekerja di sana. Sebab gaji yang diberikan kepada setiap karyawan jauh diatas rata-rata gaji UMR.

Kata orang wajahku sangat cantik. Terbukti saat sekolah dulu, banyak yang menyukaiku. Namun hanya satu yang kucintai sejak dulu. Sejak aku kelas tiga SMA sampai sekarang. Dia adalah Niko. Teman setingkatku tapi beda sekolah.

Dengan Mas Niko aku sudah menjalani hubungan pacaran selama lima tahun. Sebulan lagi kami berencana akan menikah.

*

Malam ini sepulang kerja, aku berjalan di koridor sebuah apartemen. Hari ini aku ingin menemui Mas Niko. Laki-laki yang akan mempersuntingku sebulan lagi. Sudah seminggu ini kami tidak bertemu. Karena kesibukan Mas Niko yang sedang dipromosikan jabatan di kantor. Membuat aku tersiksa, dibelenggu rindu yang menggebu pada laki-laki yang sudah mengisi hatiku sejak lima tahun lalu. Padahal baru seminggu yang lalu kami bertemu. Tapi aku merasa sudah berabad-abad lamanya.

“Ah. Mas Niko. Aku kangen sekali padamu. Padahal seminggu kita tidak bertemu. Tapi rasanya sudah terlalu lama,” gumamku, tersenyum bahagia saat membayangkan pertemuan kami. Tingkahku sudah benar-benar seperti mengarah ke penyakit bucin akut. Tapi biarlah. Sama calon suami sendiri ini.

Aku pergi ke apartemennya tanpa memberitahunya dulu. Ingin memberi kejutan kepada Mas Niko.

Aku melihat jam di pergelangan tanganku. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Menurut perkiraan, Mas Niko belum pulang. Sebab tadi laki-laki itu mengirim chat WA ke nomorku. Katanya dia mau lembur. Dan akan pulang larut malam.

Walau tahu dia lembur, tapi aku tetap pergi ke apartemennya. Ingin memasakkan makanan kesukaannya. Agar nanti saat dia pulang, dia tidak kelaparan.

"Ah Mas Niko. Aku semakin tak sabar menjadi istrimu. Agar aku bisa memasakkan makanan untukmu setiap hari," gumamku. Kembali tersenyum bahagia. Sudah tidak sabar lagi ingin menjadi istrinya mas Niko.

Hatiku semakin berbunga-bunga saat langkah kaki ini sebentar lagi akan sampai di apartemen kecintaanku itu. Mungkin hanya tiga pintu unit lagi yang harus aku lewati.

Hingga akhirnya aku tiba di depan pintu apartemen milik calon suamiku itu.

Aku mengambil kunci apartemen yang pernah Mas Niko berikan padaku sebagai akses agar bisa bebas keluar masuk apartemen pujaan hatiku. Ya Tuhan. Sebucin itu aku sama Mas Niko.

Padahal di awal-awal kami hubungan, aku menerima Mas Niko hanya karena tidak ingin dibilang gadis tidak laku. Sebab sudah kelas tiga SMA statusku masih jomblo akut. Padahal banyak sekali yang menyukaiku.

Tapi setelah berjalan satu tahun, malah aku yang bucin padanya sampai sekarang. Eh enggak Ding! Kami sama-sama bucin. Hihi...

Sambil tertawa pelan, kuraih gagang pintu. Ingin memasukkan kunci cadangan yang berbetuk kartu yang diberikan Mas Niko kepadaku. Untuk aksesku masuk. Saat ku masukkan kunci, tanganku berpegangan pada gagang pintu.

'Eh. Kenapa pintunya bisa kebuka? Perasaan aku belum memasukkan kunci itu ke tempatnya. Apakah Mas Niko sudah datang? Apa dia tidak jadi lembur?' batinku, heran.

'Tapi kalau betulan tidak jadi lembur, syukurlah. Itu artinya aku bisa lebih cepat bertemu kekasihku. Calon imamku. Tanpa harus menunggu dia pulang dulu,' batinku lagi, tersenyum semakin merekah.

Perlahan kubuka pintu apartemen dengan hati-hati. Takut kedatanganku terdengar oleh Mas Niko. Hari ini aku ingin memberi kejutan kepadanya dengan kedatanganku.

Lagi-lagi aku tersenyum sendiri. Membayangkan sambutan hangat dengan wajah bahagia penuh kerinduan yang akan Mas Niko perlihatkan nanti seperti biasanya saat kami sudah benar-benar bertemu.

Ah. Rasanya aku sudah tak sabar lagi ingin melihat wajah tampan yang berhasil membuatku selalu merindu dan selalu tersenyum menjalani hari-hariku.

Langkahku langsung menuju kamar calon suamiku itu. Laki-laki tampan yang sudah memacariku selama lima tahun terakhir ini. Dia cinta pertamaku yang tak kurencanakan.

Aku tersenyum kembali saat melihat pintu kamar Mas Niko yang sedikit terbuka. Aku pikir mungkin saat ini Mas Niko terlalu capek. Sehingga datang-datang langsung masuk kamar tanpa menutup pintunya dengan benar.

Hm. Atau mungkin Mas Noko sudah memiliki firasat kalau aku akan datang berkunjung tanpa bilang dulu. Sehingga dia membiarkan saja pintunya tidak terlalu tertutup dengan rapat.

Namun saat tubuh ini sudah benar-benar berdiri di depan pintu kamar. Serta tanganku sudah meraih gagang pintu. Tiba-tiba langkahku terhenti. Kakiku terasa terpaku. Tidak bisa digerakkan saat ku dengar suara aneh dari dalam kamar. Suara yang membuat bulu kudukku merinding. Yang membuat bayangku melanglang buana kemana-mana.

Suara itu sangat menyeramkan. Lebih menyeramkan dari suara hantu yang sering kudengar di film horor.

"Ah Mas. Kamu memang hebat di atas ranjang, Mas. Aku suka."

"Kamu juga, Sayang. Kamu mampu mengimbangi ku. Hingga membuatku menggila karena godaanmu."

Dua kalimat intim dari dua suara yang berbeda jenis kelamin. Yang pastinya biasa dilakukan di atas ranjang. Dan dilakukan oleh sepasang suami istri.

Ya. Di sana. Di dalam kamar Mas Niko. Aku mendengar suara desahan orang bercinta.

Otakku semakin berputar kemana-mana. Membayangkan kejadian apa yang sedang berlangsung di dalam. Pikiran negatif mulai datang menghampiriku.

Namun segera kutepis bayangan itu. Aku tidak boleh berburuk sangka. Selama ini Mas Niko sangat baik, setia dan sabar. Dia tidak pernah meminta lebih dariku. Karena sejak awal hubungan kita sudah berkomitmen kalau kita tidak akan melakukannya sebelum pernikahan. Jadi tidak mungkin dia berbuat macam-macam di belakangku.

"Mas Niko. Aku yakin dia sedang menonton film dewasa. Mungkin dia sudah tidak sabar ingin segera melakukannya denganku," gumamku, tersenyum. Memikirkan hal positif tentang Mas Niko.

Aku segera membuka pintu. Ingin mengejutkan Mas Niko. Aku ingin melihat dia malu-malu kucing karena ketahuan sedang menonton film tak biasa.

Ceklek.

Kubuka pintu lebar-lebar sambil berteriak ingin mengejutkannya,

"Dor! Kejut....A_apa yang kamu lakukan Mas?"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
6 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status