Udara di sekitar mereka bergetar, seperti cermin retak yang hampir hancur. Setelah ledakan cahaya terakhir, Panglima Tanpa Masa berdiri tegak dengan tubuh penuh luka, tapi matanya tetap bersinar dingin, penuh keyakinan abadi.Li Yuan terhuyung, napasnya tersengal, darah segar menetes dari mulutnya. Tangan yang memegang pedang gemetar, tapi ia tidak menjatuhkannya. Pedang Naga Hitam berdenyut, seakan marah karena keberadaan Panglima yang mengancam keseimbangan.Wu Xian segera bergerak ke sampingnya. “Li Yuan, kau baik-baik saja?” suaranya tegang, tapi sorot matanya tetap tajam, bersiap menghadapi serangan berikutnya.“Belum... aku belum jatuh,” jawab Li Yuan sambil terbatuk, lalu menatap musuh mereka. “Dia terlalu kuat. Rasanya setiap gerakan kita tercatat di dalam ingatannya.”Panglima Tanpa Masa mengangkat tombaknya, suaranya bergema seperti berasal dari ribuan tahun silam.“Waktu tidak akan pernah memihak kalian. Aku bukan musuh,
Last Updated : 2025-08-27 Read more