Langit di atas Jurang Tujuh Angin menggelap, bukan karena malam, tetapi karena kekuatan langit dan bumi sedang terkoyak oleh pertarungan para dewa. Di bawah celah yang membelah awan, Li Yuan berdiri dengan tubuh yang hampir tak utuh—darah mengalir di pelipis, pakaiannya robek, tapi matanya membara dengan cahaya yang belum pernah terlihat sebelumnya.Jin Mian mengerang, tubuhnya menyatu dengan reruntuhan naga bayangan yang membentuk baju zirah dari serpihan tulang naga tua. “Kau telah membangkitkan sesuatu yang seharusnya terkubur, Li Yuan.”“Aku tak membangkitkannya,” Li Yuan mengangkat tangan kanannya—Pedang Roh Naga bergetar di sana. “Dia memilihku.”Angin menderu, membawa serta suara-suara dari masa silam.Tiba-tiba, dari balik celah langit, tujuh cahaya berbentuk pusaran muncul. Masing-masing cahaya itu mengandung siluet seekor naga: merah, biru, hijau, emas, perak, hitam, dan satu lagi—tak berbentuk, hanya bayangan berkilat ungu ke
Last Updated : 2025-08-12 Read more