Nash berlari ke sisi ranjang Quinn. Air mata mengalir deras, sikapnya begitu rendah diri. "Quinn, ayo kita mulai dari awal lagi ya? Di kehidupan ini, aku pasti akan mencintaimu sepenuh hati, hanya kamu seorang!"Quinn tidak ingin mengatakan sepatah kata pun lagi kepadanya. Dia langsung menekan tombol panggilan perawat. "Perawat! Ada orang gila mengganggu waktu istirahatku!"Dua orang perawat segera masuk. Mereka pun terkejut saat melihat Nash. "Lho, kenapa kamu di sini? Bukannya tadi lagi diinfus?"Namun, Nash bahkan tidak menoleh pada mereka. Tatapannya tetap terpaku pada Quinn, matanya memerah, suara tercekat. "Quinn, tolong jangan abaikan aku ...."Quinn kembali berbaring dan menutup kepalanya dengan selimut, lalu berkata dengan dingin, "Kalau kamu nggak mau aku makin muak padamu, cepat keluar. Menyebalkan!"Perawat juga ikut membujuk, "Nash, lebih baik pergi dulu. Kondisi Quinn masih belum stabil."Nash menyeka air matanya dan memaksakan senyuman "Kalau begitu, istirahatlah dengan
Baca selengkapnya