Aurelia segera masuk kembali ke kamar, menutup pintu yang rusak itu sejauh mungkin, dan langsung melompat ke ranjang. Ia menarik selimut hingga ke leher, jantungnya masih berdebar kencang. Ia memejamkan mata, berusaha keras menenangkan diri. Suara Abimanyu yang mengaku mencintainya, kejujuran dan kebohongan mereka di hadapan Aldrich, semua bercampur aduk. Ia tidak akan pernah melupakan tatapan Abimanyu saat mengatakan "Aku mencintai adikmu, Aldrich". Sementara itu, di ruang tengah, ketegangan antara kedua pria itu kembali memuncak, tetapi kali ini fokusnya berbeda. *** Aldrich menatap punggung Aurelia yang menghilang ke kamar. Setelah keheningan sejenak, ia berbalik ke arah Abimanyu, tatapannya kembali ke mode dingin dan serius. "Aku tahu persis, kamu mencintai adikku," ujar Aldrich, nadanya bukan pertanyaan, melainkan pernyataan yang dingin. "Mama dan Papa juga sudah menjodohkan kalian. Dan untuk sekarang aku akan mengabaikan kebohonganmu tentang tidur di samping nakas. Tapi Sil
Last Updated : 2025-11-14 Read more