Aurelia berbalik, menyentuh liontin kunci itu lagi, matanya bersinar karena cahaya lilin dan bintang. Ia menatap Abimanyu, dan kali ini, tidak ada lagi rasa takut. Hanya cinta. "Aku punya kunci juga," kata Aurelia, suaranya sedikit nakal. "Oh ya?" Abimanyu mengangkat alis, menatapnya penuh harap. "Kunci apa itu?" Aurelia meraih tangan Abimanyu, menelusuri garis-garis telapak tangannya dengan lembut. "Kunci untuk membukakanmu dari sumpahmu sendiri. Sumpah untuk hanya menjadi bodyguardku." Abimanyu tertawa kecil. "Itu sumpah yang sudah lama kuingkari, Aurel." "Tapi sekarang, aku yang membatalkannya," kata Aurelia, menatapnya serius. "Abimanyu, aku tak mau kamu hanya menjadi bodyguard. Aku mau kamu menjadi pendamping hidupku. Aku mau kamu menjadi rumahku, selamanya." Abimanyu terdiam. Matanya memancarkan gelombang emosi yang kuat, cinta, kejutan, dan kelegaan. Ini adalah pengakuan balasan yang ia tunggu, bukan lagi didorong oleh ketakutan, melainkan oleh kepastian. "Aurel..." Abim
Last Updated : 2025-11-19 Read more