Semua Bab Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku: Bab 121 - Bab 130

"Apa kamu Charlotte?" Chloe bertanya dengan suara lembut. Chloe memang seperti ini, ia berbicara lembut dan ia memiliki sikap feminim layaknya kebanyakan wanita cantik. Ia memiliki merk branded di sekujur tubuhnya, bahkan tunangannya adalah salah satu orang terkaya di negara tersebut. "Hallo, aku Charlotte. Kamu pasti Chloe." Siapa Charlotte sebagai balasan. Keduanya saling berpandangan dan menjabat tangan. Rhea yang ada di antara semua itu tersenyum puas. Sebagai perayaan untuk Chloe yang baru saja datang, ketiganya datang ke bar. "Bukankah tidak baik jika datang ke bar. Aku takut aku tidak bisa kembali, tidak ada Noah yang menjagaku." Celetuk Chloe dengan muram. Rhea terdiam dan tak bisa berkata kata. "Kamu sudah tau cinta dan kamu sudah tunangan. Sekarang bahkan kamu tidak bisa hidup tanpanya?" Gumam Rhea sambil memutar matanya malas. Charlotte terkekeh dan berkata dengan kesal. "Kalian luar biasa! Pantas kalian menjadi sahabat begitu lama. Yang satu sudah menikah dan yang la

"Menurut waktunya, dia seharusnya sudah tiba." Gumam Rhea tiba tiba. Ia berdiri di depan dengan sikap keras kepalanya. Menentang seluruh dunia dan mengorbankan nyawa untuk melindungi harga dirinya dan kehidupan orang lain."Melihat sikapmu yang seperti ini, wajar jika master tertarik pada kalian!""Selamat! Kalian benar benar telah menarik perhatian master!""Ikut kami bertemu master!"Rhea berdiri dengan tenang sambil menghitung waktu dalam hatinya. Chloe dan Charlotte berdiri di belakang Rhea dengan ekspresi muram. Namun pada saat ini suara yang berat dan familiar terngiang di telinga ketiga perempuan tersebut."Siapa yang berani menyentuhnya? Kalian sudah bosan hidup?" Ucap pemilik suara tersebut. Dari ujung koridor yang gelap dan sunyi, layaknya mentari yang terbit dari timur. Sosok tersebut telah menjadi mentari penyelamat saat itu juga."Ayah?" Teriak Chloe penuh dengan ketidakpercayaan. Charlotte memandang Rhea dengan ekspresi sulit dimengerti namun Rhea akhirnya menghela nafas

126Mendengar pendapat Chloe, Rhea dan Charlotte tersenyum canggung. Chloe tidak akan berkomentar seperti itu jika Ia mengetahui bahwa cerita tersebut adalah tentang ayahnya dan sahabatnya sendiri.“Baiklah ini sudah malam, ayo tidur.” Ucap Rhea sambil membenarkan bantal dan selimutnya. Chloe mengerucutkan bibirnya.“Sekarang masih sore, tidurlah lebih larut. Masih banyak hal yang bisa diceritakan.” Bujuk Chloe dengan ekspresi memelas. Rhea terdiam dan merasa tak berdaya, yang kecil ini benar benar sulit dibujuk sementara yang dewasa sedang menunggunya datang.Charlotte yang ada di samping Rhea hampir tertawa terbahak bahak. Ia mungkin tahu alasan Rhea ingin tidur lebih awal. Lagipula pihak lain sudah bersuami, dan kini ia dipaksa tidur dengan sahabatnya senentara suaminya kesepian di kamar seorang diri.Yang muda sulit untuk di bujuk dan yang tua sudah menunggu untuk di bujuk.Charlotte menggelengkan kepalanya lembut dan bergumam dengan suara lirih. “Sungguh kasihan.” Gumam Charlotte

128“Oh Tuan sudah berangkat ke kantor lebih dulu. Hari ini ia sudah mengundurkan jadwalnya 30 menit untuk menunggu Nona bangun. Jika Nona ingin bertemu, Tuan Elroy berkata bahwa anda bisa menemuinya langsung di kantor.” Ucap kepala pelayan tersebut. Rhea menganggukkan kepalanya. Sedikit mengerutkan keningnya, Rhea kembali bertanya tentang keberadaan dua temannya.“Lalu dimana Charlotte dan Chloe?” tanya Rhea sekali lagi. Namun belum sempat kepala pelayan menjawab ketika pintu terbuka. Kedua orang yang baru saja Rhea cari muncul dengan senyum bahagia mereka. “Rhea, kamu sudah bangun?” Seru Chloe sambil berlari kecil menghampiri Rhea yang masih makan bubur di meja makan. Charlotte juga berjalan dan duduk di samping Rhea.“kalian berdua dari mana saja?” Tanya Rhea dengan heran. Ini masih pagi tapi dua temannya ini sudah menghilang entah kemana.“Hehe, aku bertemu laki laki tampan di jalan kembali tadi. Jadi aku berhenti untuk mengobrol sejenak.” Ucap Chloe dengan tawanya. Rhea yang men

"Chloe, hari sudah sore. Aku masih harus pergi ke perusahaan ayahmu dan membicarakan tentang investasi selanjutnya. Bagaimana? Kamu kembali lebih dulu saja, dan aku akan pergi ke cabang Morris Group." Ucap Rhea tiba tiba. Ia sudah merencanakannya, dan memang ia sudah menempatkannya dalam jadwal.Sekarang idenya sudah ia selesaikan dan Rhea sudah manata datanya. Ia perlu pergi ke Morris Group untuk mengajukan investasi kedua. Lagipula studio mereka didirikan dengan bantuan investasi Morris Group, Rhea memang harus pergi ke Morris Group untuk mengajukan investasi kedua. Jika ia pergi ke perusahaan lain, itu tidak mungkin.Lagipula pamor Morris Group ada disana, jika Rhea meminta perusahaan lain untuk berinvestasi maka ada kemungkinan besar bahwa perusahaan tersebut tidak berani melakukannya. Mereka takut menyinggung Morris Group. Selain itu, hal tersebut dapat menimbulkan ketidaksenangan Morris Group. Kemudian semua orang juga akan kehilangan kepercayaan mereka pada studio game. Lagipu