Semua Bab Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku: Bab 141 - Bab 150

Ketika Rhea terbangun, ia mendapati langit langit hotel yang familiar. Merasakan gerakan lembut mengusap puncak kepalanya, Rhea mendongak dan melihat Elroy sedang mengetik dengan satu tangan di laptopnya.Mengerjapkan matanya, Rhea terdiam selama beberapa menit hingga Elroy tersadar. Ia sedikit menoleh dan melihat Rhea sebenarnya sudah membuka matanya. Menatap ruang konfe6di laptopnya dan hanya mengatakan beberapa patah kata. "Rapat ditunda!"Setelah mengatakan hal tersebut, Elroy meletakkan laptopnya jauh darinya. Kemudian menatap Rhea dengan sorot mata lembut yang sama. "Kamu sudah bangun? Apa kamu haus?" Tanya Elroy sambil mengambil gelas air dan membantu Rhea meneguknya."Aku bermimpi buruk." Ucap Rhea dengan suara lirih. Terdengar jejak kekhawatiran dan kecemasan dalam nada suaranya. Elroy diam dan tidak berbicara, menunggu dengan tenang apa yang ingin Rhea bicarakan. "Aku bermimpi Chloe mengetahui hubungan kita berdua kemudian dia sangat marah hingga ia pergi begitu saja. Saat

'Sialan! Aku tidak pernah membayangkan jika suatu hari aku benar benar bisa merasakan saat ketika orang terkaya di dunia menjadi supir pribadiku? Tentu saja ini semua karena Rhea.' Gumam Charlotte dalam hatinya sambil menatap Rhea yang ada di sampingnya dengan ekspresi rumit.Keduanya sudah berada di dalam mobil, tepatnya di kursi penumpang belakang sementara Elroy duduk di kursi kemudi dan mengemudikan mobilnya dengan lihai."Pergi kemana?" Tanya Elroy ringan. Dia mengemudi dengan satu tangan sementara tangan lainnya digunakan untuk menopang dagunya. Mobil berjalan mulus dan lancar, bahkan Rhea dan Charlotte hampir tidak merasakan gelombangnya. Hanya dari ini keduanya mengetahui bahwa Elroy adalah pengemudi yang mahir."Pergi ke pantai, Tuan Elroy. Disana adalah tempat yang baik untuk menghilangkan rasa lelah dan memperbaiki suasana hati." Ucap Charlotte sambil membantu Rhea mengambil air ketika ia melihat bibir Rhea yang kering.Rhea yang dirawat oleh orang lain sedikit merasa malu,

Chloe duduk di meja makan dan memakan sarapannya, beberapa ingatan tentang hubungan ambigu ayahnya dan sahabatnya terlintas beberapa kali. Seperti ketika terakhir kali mereka makan bersama di meja makan, sangat jelas terlihat ayahnya cukup mudah diajak berbicara seakan akan dalam suasana hati yang baik, bahkan ia mentoleransi banyak hal untuk Rhea.Noah berjalan turun dan melihat tunangannya sedang sarapan. Duduk di depannya, Noah tidak banyak bicara namun Chloe menatapnya dengan tajam. Ia awalnya ragu, namun tingkah Noah sepertinya juga sedikit aneh. Lagipula setiap kali ia membuat dugaan, Noah tanpa sadar mengalihkan perhatiannya. Kali ini Chloe tidak berfikir keras seperti sebelumnya.Mungkin hubungan rahasia Elroy dan Rhea sudah memberikannya sebuah pelajaran yang berarti. Jadi Chloe bertanya dengan lugas, “Kamu mengetahui hubungan ayah dan Rhea kan?” Tanya Chloed dengan nada suara yang tenang. Namun di telinga Noah, ketenangan tersebut membuatnya menegakkan punggungnya. Sebuah pe

"Aku dengar kalian sudah kembali." Ucap Ibu Elroy dengan senyum lembutnya. Rhea mendongak dan melihat wanita cantik dan awet muda itu sedang menatapnya dengan penuh senyuman. Sementara pria di sebelahnya tampak sangat fokus dengan buku di tangannya, namun sesekali ia masih mengangkat matanya dengan penuh rasa penasaran."Jika ingin bertemu katakan saja, untuk apa menjemput kami di bandara? Kamu membuatnya terkejut." Ucap Elroy dengan nada suara yang sedikit melembut. Ia meraih tangan Rhea dan membawanya mendekat. Ketika Rhea merasakan tangan besar dan jangat tersebut menyelimuti tangannya. Perlahan tapi pasti, suasana hatinya yang bergejolak menjadi jauh lebih tenang."Kamu menyembunyikannya terlalu baik. Terakhir kali kupikir kamu adalah sahabat Chloe, ternyata aku benar benar sudah tua." Ucap ibu Elroy sekali lagi. Rhea tersenyum dopan dan membuka bibirnya untuk menyapa."Paman, Bibi." Ucap Rhea dengan emosi yang jauh lebih tenang. Elroy meliriknya dengan senyum tipis di wajahnya.

Yang tidak diketahui Rhea adalah barusaja Elroy memberi pesan singkat pada orang tuanya agar mereka kembali ke kamar dan keluar setelah Rhea pergi ke ruang makan. Katakan saja mereka baru saja bangun tidur, setidaknya itu mengurangi rasa malu Rhea. Begitu Rhea duduk, terdengar gerakan di pintu. Ayah dan ibu Elroy masuk dengan senyum di wajah mereka. Ibu Elroy dengan kooperatif berkata, "Maaf sayang, aku bangun terlalu siang." Ucap ibu Elroy.Rhea tersipu malu namun ia menghela nafas lega karena setidaknya ia tidak tiba setelah orang tua Elroy. Jika tidak, Rhea mungkin akan sangat malu hingga ingin melarikan diri.Sarapan berlangsung dalam keheningan. Begitu Rhea merasa perutnya sudah kenyang, ia meletakkan sendok dan garpunya sesuai dengan adat yang diajarkan oleh Elroy. Meletakkannya sejajar dengan posisi vertikal di atas piring. Melihat hal itu, Elroy juga menyelesaikan makannya. Diikuti oleh ibu dan ayah Elroy.Rhea melirik Elroy dan memberi isyarat namun ia diabaikan. Ia tidak bi