“Bukankah kamu bilang ayahmu orang yang baik?” “Ya. Ayahku memang dingin dan jarang bicara, tapi dia selalu menuruti semua keinginanku. Dia tidak akan marah tanpa alasan.” Gadis muda berambut pendek itu menaiki tangga sambil tersenyum yakin pada sahabatnya. Namun malam itu, semua keyakinannya runtuh. “Luar biasa, Rhea. Kamu benar-benar luar biasa!” Elroy mencengkeram kedua tangan Rhea, menahannya di atas kepala. Tatapannya dalam, membuat gadis itu tercekat. “Kamu sungguh mengira tidak ada yang terjadi malam itu?” bisiknya. Apakah Rhea terjebak? Atau justru sejak awal, dialah yang sengaja mendekati pria itu? Karena bagi Elroy, sekali dia menginginkan sesuatu… Maka itu akan menjadi miliknya. Selamanya. WARNING 21+
Ver más"Sudah kukatakan, ayahku sangat baik kok. Meskipun dia dingin dan jarang bicara, dia menuruti semua yang ku inginkan. Dia tidak akan marah tanpa alasan." Gadis cantik dengan rambut pendek, terlihat sangat muda itu berjalan menaiki tangga yang cukup panjang itu seraya menjelaskan pada sahabatnya yang ada di sampingnya.
"Aku tahu, kamu sudah bicara hal ini sebanyak lima belas kali hari ini!" Sedangkan gadis berambut panjang di sampingnya, dalam satu kali pandangan, ia terlihat sangat cantik. Membuat orang susah memalingkan matanya.
Gadis berambut pendek itu bernama Chloe Morris, putri tunggal keluarga Morris. Sedangkan perempuan berambut panjang dengan ekspresi cuek di sampingnya itu adalah Rhea Lenora, seorang juara olimpiade dunia yang nyata!
"Hehe, akhirnya kamu datang ke rumahku juga. Aku sangat senang sekali hari ini, hehe." Kata Chloe senang dengan tawa kecil di bibinya. Badannya bergoyang ke sana kemari, meraih lengan Rhea akrab dan terus menyenandungkan nada nada lagu ceria.
Rhea tersenyum penuh kasih sayang, baginya Chloe adalah sosok yang membuka pintu hatinya. Awalnya ia adalah seorang yatim piatu yang tidak berharga. Saat pertama kali bertemu dengan Chloe, Rhea bahkan hanya seorang anak gadis yang tidak memiliki semangat untuk hidup.
Namun, setelah bersama Chloe cukup lama. Rhea perlahan membuka pintu hatinya. Hal itu juga setelah begitu banyak kerja keras yang Chloe lakukan. Dia mungkin tidak tahu, tapi bagi Rhea dia sudah merupakan sosok anggota keluarga.
Rhea mendongak, melihat rumah mewah layaknya istana tersebut dengan perasaan yang sedikit luar biasa. Tak disangka, sahabatnya ini benar benar putri tunggal seorang sultan.
Berjalan masuk melewati gerbang pintu depan raksasa dengan tinggi sepuluh meter dan lebar delapan meter tersebut.
Saat ini, di ruang tamu. Ada sekelompok orang berkumpul, terutama ada seorang pria yang duduk di sofa tunggal dengan ekspresi tenang dan dingin miliknya. Pria itu nampak awet muda selain sedikit jejak perubahan waktu yaitu sedikit lipatan di bawah matanya juga beberapa helai rambut memutih di atas kepalanya.
Pria itu duduk tenang disana nampak sulit didekati. Namun ada kelompok orang yang berdiri mengelilinginya dan menatapnya dengan penuh hormat.
"Presiden, bagaimana dengan rencana ini? Kami telah menyesuaikan dengan ide dan keinginan presiden terakhir kali." Salah satu dari kelompok orang itu perlahan menyerahkan sebuah dokumen. Nadanya rendah dan terdengar penuh kehati hatian.
Duduk disana dengan penuh wibawa dan keagungan, ia mengambil kacamata berbingkai tipis di atas meja dan mengenakannya. Kacamata tersebut menjadi ciri khas di wajah tampan pria itu.
Ia mengambil dokumen dan membacanya perlahan. Namun ia masih menggelengkan kepalanya seraya melemparkan dokumen itu ke meja. Sekelompok orang itu langsung menegakkan punggungnya dan berkeringat dingin.
Ekspresi pria itu tidak berubah namun suasana di sekitarnya menjadi semakin suram, bahkan suhu disekitarnya seakan akan tiba tiba mencapai titik beku.
Chloe menggenggam tangan Rhea sedikit gemetar. "Oke, kamu jangan takut! Ayahku tidak akan marah tanpa alasan!"
Rhea terdiam memandang Chloe yang gemetar di sampingnya. 'Bukankah kamu sekarang yang takut? Tubuhmu gemetar!' gumam Rhea tak berdaya dalam hatinya.
Ia kembali mengalihkan perhatiannya pada pria itu. Kebetulan, pada saat ini matanya bertemu dengan mata milik pria itu. Sorot mata yang dalam, seperti magnet dan menarik semua orang untuk memandangnya. Hingga tenggelam dalam sorot matanya.
"A-ayah, ini sahabatku, Rhea." Ucap Chloe gugup. Ia nampak memberanikan diri dan tersenyum kaku sembari memperkenalkan Rhea pada sosok pria itu.
"Hmm." Deheman ringan terdengar, pria itu mengalihkan perhatiannya dengan ringan dan tak lagi menatap Chloe atau Rhea.
Chloe tersenyum tak berdaya, kemudian ia meraih lengan Rhea dan berpamitan dengan ayahnya.
"Kalau begitu ayah, aku akan pergi ke kamarku."
Setelah mengatakan hal itu, Chloe tidak menunggu jawaban ayahnya dan langsung menarik Rhea pergi ke lantai atas.
Rhea menyipitkan matanya dan menatap pria itu dengan ketidakpuasan. 'Apa apaan? Apakah ini yang kamu sebut ayah? Dia bahkan tidak melakukan komunikasi yang baik dengan putrinya? Ada apa dengan sorot matanya itu? Sungguh menyebalkan?' Gumam Rhea tak tertahankan di dalam hatinya.
Mengikuti langkah Chloe, Rhea akhirnya tiba di kamar sahabatnya. Kamar luas itu dipenuhi oleh berbagai warna yang indah, terutama deretan boneka yang ada di kepala tempat tidur. Ada balkon yang luas menghadap ke timur, wardrobe pribadi yang diisi dengan berbagai brand ternama dunia atau buatan tangan khusus. Mulai dari pakaian, tas, sepatu, hingga aksesoris lainnya.
Pada saat ini, yang menarik perhatian Chloe dan Rhea adalah sebuah kotak hadiah besar di atas tempat tidur.
Chloe yang melihatnya sontak berjalan cepat memandang kotak kado itu dengan penuh rasa penasaran.
Rhea mengerutkan keningnya, ia melihat surat di atas kado itu dan tanpa sadar membacanya.
'Untuk putriku tersayang, selamat karena kamu selesai melakukan ujianmu. Bagaimana dengan nilaimu? Baiklah, jangan merasa tertekan. Jika buruk ya buruk, ini hadiah dari ayah. Semoga kamu menyukainya.'
Chloe memiliki ekspresi seperti yang diharapkan, ia begitu bahagia layaknya anak kecil mendapatkan mainan barunya. "Ayah memang yang terbaik!
Namun ekspresi Rhea nampak tercengang, menatap kotak kado itu dengan tatapan rumit seakan akan ia tidak menyangka bahwa pria dingin yang duduk di sofa tadi ternyata memiliki sisi yang seperti ini.
Ketika Chloe membuka kotak kadonya yang bahkan lebih besar dari tubuhnya. Sebuah boneka beruang merah muda sebesar orang muncul di depannya. Mata Chloe berbinar ketika melihatnya, ia sontak memeluk boneka itu dengan gembira.
"Chloe, siapa nama ayahmu?" Rhea bertanya dengan nada suara hati hati namun penuh rasa penasaran.
"Elroy Morris, kamu bisa mencarinya di browser." Ucap Chloe tenang.
Ketika Rhea mencarinya, ia menemukan. 'Elroy Morris, kepala tiga menuju empat tahun. Kepala Keluarga Morris saat ini. Perusahaan Morris Group di bawah namanya memiliki nilai kekayaan triliunan. Sejak lima tahun yang lalu, ia menduduki peringkat pertama sebagai orang kaya di dunia. Mempertahankan status tersebut hingga saat ini!'
“Sial! Orang terkaya di dunia?!”
110 "Chloe, sayangku, my bestie." Sapaan demi sapaan sayang terucap dari bibir Rhea dan Chloe. Keduanya memutuskan untuk bertemu di pintu masuk mall. Lagipula keduanya sudah mengambil cuti dari kantor dan universitas. Hari ini adalah hari pertama setelah pertunangan Chloe dan Noah. Noah pergi bekerja namun Chloe enggan untuk bekerja di hari yang spesial ini. Keduanya berpelukan hangat dan tersenyum gembira. "Aku sangat merindukanmu." Ucap Chloe dengan mata yang memerah. Rhea terkekeh dan memeluk sahabatnya itu menjadi semakin erat. Mereka tidak benar benar bisa melepaskannya di pesta pertunangan kemarin. Namun kali ini pelukan tersebut berlangsung selama beberapa waktu hingga terlepas sepenuhnya. Berjalan masuk ke dalam mall, Chloe mulai menceritakan banyak hal. Namun sebagian besar ceritanya adalah kisah ia dengan Noah. "Jadi menurutmu dia cukup baik?" Rhea bertanya dengan tenang. Matanya menatap Chloe yang nampak berbeda. Entah apa yang berbeda, namun Rhea merasakan perbeda
109Elroy kembali ke kamarnya. Melihat Rhea sedang berias di depan cermin. Elroy berjalan menghampirinya dengan tenang."Kamu ingin pergi kemana?" Tanya Elroy melihat Rhea sudah rapi dengan pakaiannya dan penampilannya."Pergi bermain dengan Chloe. Lagipula cutiku kali ini cukup lama. Itu cukup untukku bersenang senang dengan Chloe." Jawab Rhea segera menyelesaikan riasannya. Hampir tidak ada yang berubah dari wajah Rhea, lagipula Rhea hanya mengenakan riasan yang sangat tipis.Beranjak bangun dari tempat duduknya. Rhea tiba tiba merasakan sebuah tangan besar memeluk pinggangnya dengan lembut. Elroy menatap cermin sambil memeluk Rhea dari belakang. Perbedaan tinggi badan yang cukup tinggi, membuat Rhea hanya terlihat sebahu ELroy. "Lihatlah siapa wanita cantik ini?" Elroy tersenyum dan bergumam dengan nada bingung yang dibuat buat."Tentu saja istrimu." Ucap Rhea sambil tak kuasa menahan tawanya. Elroy tersenyum dan mengecup kening Rhea lembut. Ia menyisir rambut Rhea dengan jari ja
"Masuk!" Ucap Elroy begitu ia membuka pintu villa nya. Ketiga temannya tersenyum dan bergegas masuk. Namun mereka baru melangkah selama beberapa langkah dan langkah mereka terhenti dan tubuh mereka membeku di tempat.Di meja makan, Rhea duduk di kursi. Masih mengenakan kemeja Elroy yang terlalu panjang hingga menutup pahanya. Melihat teman teman suaminya, Rhea menundukkan kepalanya sopan.Ketiga teman Elroy tertawa canggung, Erick bahkan membelalakkan matanya tak percaya menatap Rhea yang familiar duduk di kursi meja makan."Bisku Besar, bukankah ini sahabat putrimu? Apa hubunganmu dengannya?" Tanya Erick ragu. Semakin ia melihatnya semakin Erick merasa familiar. Jelas jelas ini adalah Rhea sahabat dekat dari Chloe. Bagaimana gadis ini bisa ada disini? Di villa milik Elroy juga mengenakan kemeja milik Elroy."Istriku." Ucap Elroy dingin, ia berjalan dan kembali duduk di samping Rhea sambil memakan sarapan mereka. Mengabaikan ketiga pria tua yang berdiri di tempatnya dengan ekspresi ya
107Setelah masuk ke dalam mobil baru kemudian Rhea bisa menghela nafas lega. Ia melirik Elroy yang duduk disampingnya. Ini bukan mobil Elroy, namun mobil pribadi Rhea. Karena kualitas yang berbeda, saat ini kepala Elroy bahkan hampir menyentuh langit langit mobil Rhea."Kenapa kamu mengikuti masuk ke dalam mobilku? Bukankah kamu membawa mobilmu sendiri untuk kembali?" Tanya Rhea heran. Ia ingin mengusir Elroy pergi, sayangnya ada begitu banyak orang yang berjalan keluar. Karena Elroy sudah pergi, pesta juga akhirnya diakhiri."Aku ingin merasakan duduk di kursi penumpang mobilmu apalagi kamu yang menyetir." Ucap Elroy santai, ia bersandar di sandaran mobil dan melipat tangannya mendominasi.Rhea menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil. Mengendarai mobilnya, menyusuri jalanan raya yang ramai hingga tiba di villa mereka....Pintu baru saja ditutup ketika Elroy mendorong Rhea ke dinding. Mencium bibir manis Rhea dengan intens."Aku merindukanmu..." Gumam Elroy dengan suara seraknya.
106Morris Group mengendalikan dan memblokir semua berita tentang Rhea yang hendak terbesar. Sebuah pengertian diam diam terjadi antara media satu dengan media media lainnya. Membicarakan istri presiden Morris Group tidak apa apa. Namun tidak boleh mengungkapkan nama, asal usul atau gambarnya. Hanya kisah kisah manis yang terungkap, misalnya seperti wawancara Elroy uang membicarakan tentang istrinya atau nantinya mungkin tidak butuh waktu lama hingga pembicaraan di pesta itu segera tersebar luas. Umur istri Elroy masih 21 tahun, pihak lain masih duduk di bangku universitas. Ini pasti akan menjadi berita yang menggemparkan!"Setidaknya tunggu kegiatan program pertukaran pelajarku selesai!" Gumam Rhea setelah memikirkan sejenak."Kamu benar benar jahat, suami sendiri tidak dikenali. Lalu bagaimana kamu bisa memanggil orang tuaku dengan sapaan kakek dan nenek? Apa kamu tidak mengerti, nanti kamu juga harus mengubah panggilannya menjadi ibu dan ayah?" Celetuk Elroy dengan sedikit mada ke
105"paman, aku lihat kamu belum makan. Aku membawakan beberapa hidangan dan dessert. Apa kamu mau memakannya?" Ucap Rhea sopan, dia mengedipkan matanya yang berair dan menatap Elroy dengan tatapan dalam dan sedikit genit.Elroy menyesap wine nya hingga habis, meletakkan gelasnya di atas meja dan mendongak. Dua pasang mata itu saling bertemu, anehnya udara menjadi sedikit berubah. Ada perasaan cocok dan manis diantara keduanya. Chloe yang berdiri di samping Noah menyipitkan matanya. Entah mengapa ia selalu merasa bahwa ada sesuatu yang aneh antara ayah dan sahabatnya."Terimakasih!" Respon Elroy sambil mengambil makanan tersebut dari tangan Rhea. Hal itu segera menggemparkan seluruh ruangan pesta. Jika bukan karena ini adalah pesta pertunangan putrinya, Elroy mungkin enggan untuk hadir.Tidak, bukan itu yang menjadi fokus utamanya. Elroy yang tidak pernah dekat dengan wanita manapun sebenarnya mengambil makanan yang disajikan oleh seorang gadis?"Duduklah, jangan makan sambil berdiri.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comentarios