Bukankah kamu mengatakan ayahmu sungguh baik dan tidak akan marah tanpa alasan? "Sudah kukatakan, ayahku sangat baik kok. Meskipun dia dingin dan jarang bicara, dia menuruti semua yang ku inginkan. Dia tidak akan marah tanpa alasan" Gadis cantik dengan rambut pendek, terlihat sangat muda itu berjalan menaiki tangga yang cukup panjang itu seraya menjelaskan pada sahabatnya yang ada di sampingnya. ... "Luar biasa Rhea! Kamu benar benar luar biasa!" Elroy mencengkeram kedua tangan Rhea dan menahannya ke atas. Rhea mengerjapkan matanya, menatap Elroy ragu. "Apa kamu benar benar menganggap tidak ada yang terjadi malam itu?" Tanya Elroy dengan nada suara dalam. Rhea seketika mengerti apa yang sebenarnya pria ini sedang lakukan. ... "Lalu, paman apa yang kamu inginkan?" Rhea berkata dengan tenang, ia tidak merasa cemas atau panik sama sekali. Matanya menatap Elroy dengan tenang dan bertanya. Elroy mengendurkan alisnya, menarik nafas dalam dalam dan akhirnya berbicara. "Mudah saja, jadilah pacarku" Apakah kamu pikir aku telah terjebak? Aku sudah merencanakan hal ini sejak lama! Aku belum menghampirimu tapi kamu lebih dulu menghampiriku! Lalu aku tidak akan menolak! Apa yang sudah menjadi milikku, harus menjadi milikku selamanya!
view more"Sudah kukatakan, ayahku sangat baik kok. Meskipun dia dingin dan jarang bicara, dia menuruti semua yang ku inginkan. Dia tidak akan marah tanpa alasan" Gadis cantik dengan rambut pendek, terlihat sangat muda itu berjalan menaiki tangga yang cukup panjang itu seraya menjelaskan pada sahabatnya yang ada di sampingnya.
"Aku tahu, kamu sudah bicara hal ini sebanyak lima belas kali hari ini!" Sedangkan gadis berambut panjang di sampingnya, dalam satu kali pandangan, ia terlihat sangat cantik. Membuat orang susah memalingkan matanya. Gadis berambut pendek itu bernama Chloe Morris, putri tunggal keluarga Morris. Sedangkan perempuan berambut panjang dengan ekspresi cuek di sampingnya itu adalah Rhea Lenora, seorang juara olimpiade dunia yang nyata! "Hehe, akhirnya kamu datang ke rumahku juga. Aku sangat senang sekali hari ini, hehe." Kata Chloe senang dengan tawa kecil di bibinya. Badannya bergoyang ke sana kemari, meraih lengan Rhea akrab dan terus menyenandungkan nada nada lagu ceria. Rhea tersenyum penuh kasih sayang, baginya Chloe adalah sosok yang membuka pintu hatinya. Awalnya ia adalah seorang yatim piatu yang tidak berharga. Saat pertama kali bertemu dengan Chloe, Rhea bahkan hanya seorang anak gadis yang tidak memiliki semangat untuk hidup. Namun, setelah bersama Chloe cukup lama. Rhea perlahan membuka pintu hatinya. Hal itu juga setelah begitu banyak kerja keras yang Chloe lakukan. Dia mungkin tidak tahu, tapi bagi Rhea dia sudah merupakan sosok anggota keluarga. Ini bukan cerita milik Chloe, tapi cerita milik Rhea, pahlawan wanita kita dalam buku ini! ... Rhea mendongak, melihat rumah mewah layaknya istana tersebut dengan perasaan yang sedikit luar biasa. Tak disangka, sahabatnya ini benar benar putri tunggal seorang sultan. Berjalan masuk melewati gerbang pintu depan raksasa dengan tinggi sepuluh meter dan lebar delapan meter tersebut. Saat ini, di ruang tamu. Ada sekelompok orang berkumpul, terutama ada seorang pria yang duduk di sofa tunggal dengan ekspresi tenang dan dingin miliknya. Pria itu nampak awet muda selain sedikit jejak perubahan waktu yaitu sedikit lipatan di bawah matanya juga beberapa helai rambut memutih di atas kepalanya. Pria itu duduk tenang disana nampak sulit di dekati. Namun ada kelompok orang yang berdiri mengelilinginya dan menatapnya dengan penuh hormat. "Presiden, bagaimana dengan rencana ini? Kami telah menyesuaikan dengan ide dan keinginan presiden terakhir kali." Salah satu dari kelompok orang itu perlahan menyerahkan sebuah dokumen. Nadanya rendah dan terdengar penuh kehati hatian. Duduk disana dengan penuh wibawa dan keagungan, ia mengambil kacamata berbingkai tipis di atas meja dan mengenakannya. Kacamata tersebut menjadi ciri khas di wajah tampan pria itu. Ia mengambil dokumen dan membacanya perlahan. Namun ia masih menggelengkan kepalanya seraya melemparkan dokumen itu ke meja. Sekelompok orang itu langsung menegakkan punggungnya dan berkeringat dingin. Ekspresi pria itu tidak berubah namun suasana di sekitarnya menjadi semakin suram, bahkan suhu disekitarnya seakan akan tiba tiba mencapai titik beku. Chloe menggenggam tangan Rhea sedikit gemetar. "Oke, kamu jangan takut! Ayahku tidak akan marah tanpa alasan!" Rhea terdiam memandang Chloe yang gemetar di sampingnya. 'Bukankah kamu sekarang yang takut? Tubuhmu gemetar!' gumam Rhea tak berdaya dalam hatinya. Ia kembali mengalihkan perhatiannya pada pria itu. Kebetulan, pada saat ini matanya bertemu dengan mata milik pria itu. Sorot mata yang dalam, seperti magnet dan menarik semua orang untuk memandangnya. Hingga tenggelam dalam sorot matanya. "A-ayah, ini sahabatku, Rhea." Ucap Chloe gugup. Ia nampak memberanikan diri dan tersenyum kaku sembari memperkenalkan Rhea pada sosok pria itu. "Hmm." Deheman ringan terdengar, pria itu mengalihkan perhatiannya dengan ringan dan tak lagi menatap Chloe atau Rhea. Chloe tersenyum tak berdaya, kemudian ia meraih lengan Rhea dan berpamitan dengan ayahnya. "Kalau begitu ayah, aku akan pergi ke kamarku." Setelah mengatakan hal itu, Chloe tidak menunggu jawaban ayahnya dan langsung menarik Rhea pergi ke lantai atas. Rhea menyipitkan matanya dan menatap pria itu dengan ketidakpuasan. 'Apa apaan? Apakah ini yang kamu sebut ayah? Dia bahkan tidak melakukan komunikasi yang baik dengan putrinya? Ada apa dengan sorot matanya itu? Sungguh menyebalkan?' Gumam Rhea tak tertahankan di dalam hatinya. Mengikuti langkah Chloe, Rhea akhirnya tiba di kamar sahabatnya. Kamar luas itu dipenuhi oleh berbagai warna yang indah, terutama deretan boneka yang ada di kepala tempat tidur. Ada balkon yang luas menghadap ke timur, wardrobe pribadi yang diisi dengan berbagai brand ternama dunia atau buatan tangan khusus. Mulai dari pakaian, tas, sepatu, hingga aksesoris lainnya. Pada saat ini, yang menarik perhatian Chloe dan Rhea adalah sebuah kotak hadiah besar di atas tempat tidur. Chloe yang melihatnya sontak berjalan cepat memandang kotak kado itu dengan penuh rasa penasaran. Rhea mengerutkan keningnya, ia melihat surat di atas kado itu dan tanpa sadar membacanya. 'Untuk putriku tersayang, selamat karena kamu selesai melakukan ujianmu. Bagaimana dengan nilaimu? Baiklah, jangan merasa tertekan. Jika buruk ya buruk, ini hadiah dari ayah. Semoga kamu menyukainya.' Chloe memiliki ekspresi seperti yang diharapkan, ia begitu bahagia layaknya anak kecil mendapatkan mainan barunya. "Ayah memang yang terbaik! Namun ekspresi Rhea nampak tercengang, menatap kotak kado itu dengan tatapan rumit seakan akan ia tidak menyangka bahwa pria dingin yang duduk di sofa tadi ternyata memiliki sisi yang seperti ini. Ketika Chloe membuka kotak kadonya yang bahkan lebih besar dari tubuhnya. Sebuah boneka beruang merah muda sebesar orang muncul di depannya. Mata Chloe berbinar ketika melihatnya, ia sontak memeluk boneka itu dengan gembira. "Chloe, siapa nama ayahmu?" Rhea bertanya dengan nada suara hati hati namun penuh rasa penasaran. "Elroy Morris, kamu bisa mencarinya di browser" Ucap Chloe tenang. Ketika Rhea mencarinya, ia menemukan. 'Elroy Morris, tahun ini berumur 45 tahun. Kepala Keluarga Morris saat ini. Perushaan Morris Group di bawah namanya memiliki nilai kekayaan triliunan. Sejak lima tahun yang lalu, ia menduduki peringkat pertama sebagai orang kaya di dunia. Mempertahankan status tersebut hingga saat ini!' 'Sial! Orang terkaya di dunia? Chloe tidak mengatakan apapun padaku? ' Rhea terdiam. Memandang Chloe di depannya yang bahkan tidak terlihat seperti putri kaya raya Rhea kehilangan kata katanya, sepertinya ia masih perlu untuk terus berselancar di dunia internet. Jika tidak, ia bahkan tidak akan tahu bahwa sahabatnya sendiri adalah putri orang terkaya. "Apa ayahmu benar benar orang terkaya?" Rhea bertanya dengan nada hati hati. Chloe memiringkan kepalanya nampak bingung, namun ia tetap menganggukkan kepalanya. Rhea menghela nafas, kemudian melupakannya begitu saja. Duduk di tempat tidur, Chloe mulai bercerita dengan gembira, namun Rhea sudah membuka game di handphone nya.Rhea telah menorehkan prestasi gemilangnya di bidang akademik dan hampir tidak ada orang yang berasal dari bidang pendidikan yang tidak mengenalnya! Chloe juga mendengar semua yang dibicarakan Rhea dan perlahan tersenyum. Ia memeluk Rhea erat dan butuh beberapa saat hingga Chloe melepaskannya. Memandang Rhea yang memiliki ekspresi khawatir dan cemas di wajahnya. Kemudian perlahan berkata, "Aku tahu kamu khawatir padaku, aku juga mengerti dan paham semua yang kamu katakan padaku. Aku janji tidak bersikap sembarangan tentang ini.""Bagaimanapun kita berada di jurusan yang sama, ilmu komputer. Aku sudah beberapa kali berbincang dengannya dari media online dan mengetahui bagaimana sikapnya sedikit.""Jika aku dan dia benar benar tidak cocok dalam periode ini, aku juga tidak akan ragu meninggalkannya.""Pokoknya kamu tidak perlu khawatir tentangku, aku tahu apa yang aku lakukan. Aku juga akan sering melaporkan kondisiku padamu sehingga aku tidak membuatmu khawatir.""Yang lebih perlu dik
Setelah mengantar Rafael pergi kembali ke tim basket nya. Chloe yang belum bisa menghilangkan kebahagiaannya memeluk Rhea dengan erat hingga Rhea hampir tidak bisa bernafas."Bagaimana ini Rhea? Sepertinya aku akan gila? Aku benar benar bersama Rafael? Tidak, apakah hari ini april mop? Ataukah aku hanya bermimpi?" Chloe mengguncang tubuh Rhea. Sedangkan Rhea memiliki ekspresi kesal dan tak berdaya di wajahnya."HENTIKAN!""Ini nyata, kamu tidak sedang bermimpi dan sekarang januari, tidak ada april mop!" Ucap Rhea sambil mencubit lengan Chloe sedikit keras hingga gadis itu merintih kesakitan."Hehe, tidak bisa! Aku akan pergi ke rumahmu hari ini dan menginap. Aku akan menghabiskan sepanjang malam untuk menceritakannya padamu!" Ketika Chloe mengatakan hal ini, ekspresi Rhea membelalak. Jika bukan karena Chloe adalah sahabatnya, juga termasuk sebagai anak tiri nya. Rhea sudah pasti menendang orang ini menjauh.Beberapa waktu kemudian, Rhea baru saja tiba di rumahnya yang ia sewa dengan a
Pada saat ini, telephone Rhea berdering. Melihat bahwa yang menelpon nya adalah sahabatnya, tidak butuh waktu lama bagi Rhea untuk mengangkatnya. "Hallo, Chloe?" Sapa Rhea dengan malas. Elroy mendengar bahwa yang menelepon istri muda nya itu adalah putrinya, ia juga meletakkan dokumennya sesaat. "Rhea, kamu kemana? Kamu pergi tiba tiba, bahkan tidak pamit. Kamu tahu, hari ini adalah hari paling membahagiakan untukku" Nada suara Chloe nampak begitu gembira. Bahkan dari suaranya yang bersemangat, Rhea tahu bahwa sahabatnya ini mungkin sedang melompat bahagia saat ini. "Apa yang begitu membahagiakan, bukankah kamu sebelumnya mengatakan bahwa hari paling membahagiakan untukmu adalah hari ketika kita menjadi sahabat?" Rhea terkekeh dan berkata. Ia memeluk leher Elroy sembari mengusapkan wajahnya pada leher pria itu. Rhea masih sedikit tidak nyaman, beberapa waktu yang lalu ia masih sahabat Chloe namun waktu berikutnya, ia langsung berubah dari sahabat menjadi ibu tiri. "Hehe,
Rhea menganggukkan kepalanya, "Kamu cukup perhatian" Ucap Rhea dengan sedikit nada lega. "Aku hanya ingin mendapatkan gelar darimu, tapi aku tidak ingin gelar pacar tanpa kepastian. Aku ingin menguncimu disisiku!" Kata Elroy tersenyum, ia meraih pipi Rhea dan membelainya lembut. "Lagipula kamu tahu, aku menjalani hidup dengan membenci ketidakpastian. Aku mengkhawatirkan banyak hal setelah menjadi lebih tua, aku takut kamu akan melarikan diri dengan pria lain jadi aku menguncimu" Laniut Elroy menatap Rhea dengan penuh kemenangan. "Apakah kamu puas dengan gelarnya?" Rhea tersenyum membelai dada bidang Elroy dan mendongak penuh rayuan. "Sangat puas, tolong panggil aku dengan gelarku" Goda Elroy, matanya menyipit dan ia benar benar rakus akan perempuan ini! Sejak kapan? Mungkin sejak malam itu? "Suamiku... " Panggil Rhea lembut. Sorot mata Elroy berubah, ia menatap Rhea dengan tatapan yang dalam. Saat ini, Rhea bisa merasakan nafas panas berhembus di wajahnya. Namun, ia
Asisten itu terdiam, ia tidak lagi berbicara. Baiklah, ia tidak akan pernah bisa menang dengan orang ini. Kenapa ia repot repot berdebat dengan orang ini.Dia yang menikah, biarkan dia yang menanganinya sendiri. Tidak perlu peringatannya. Tapi Asisten itu masih merasa, wanita muda itu pasti akan marah ketika ia melihat buku nikah yang didaftarkan secara diam diam oleh presiden nya.Apalagi dilihat, umurnya masih begitu muda. Masih 20 tahun! Ia baru tahu bahwa presiden nya yang selalu tidak mau dekat dengan perempuan itu sebenarnya tertarik dengan gadis kecil? Sikapnya juga begitu mendominasi dan langsung diam diam mendaftarkan pernikahan antara dirinya dan wanita muda itu....Kembali pada Rhea, saat ini ia baru saja mendapat pesan dari Elroy. Namun bukan pesan rindu seperti yang diharapkan. Tapi sebuah foto yang menunjukkan buku nikah dengan fotonya dan foto Elroy terpampang jelas di sana.'Apa? Aku sudah menikah? Sejak kapan? Kenapa aku tidak tahu?' Gumam Rhea bingung dalam benaknya
Beberapa waktu kemudian, keduanya yang baru saja selesai makan, berjalan duduk di atas sofa. Rhea tersenyum dan mengusap perutnya dengan ekspresi puas. Sedangkan Elroy duduk disana sambil membaca sebuah buku. Ketika ia mengalihkan perhatiannya, ia melihat Rhea sebenarnya duduk dengan jarak yang begitu jauh darinya. "Apa yang kamu lakukan disana? Mendekatlah." Tegas Elroy seraya sedikit memiringkan tubuhnya dan segera menarik pinggang Rhea mendekat ke arahnya. Rhea sontak melihat ke lantai atas, ke arah kamar Chloe. Ia melihat, sahabatnya itu sebenarnya baru saja bangun tidur dan berjalan keluar kamar dengan sedikit rasa kantuk yang tersisa. Melihat hal itu, Rhea buru buru mendorong Elroy menjauh di bawah tatapan tak percaya pria itu dan berpindah duduk di sofa tunggal lainnya. Elroy yang merasa perasaan lembut dan ramping itu menghilang dari tangan dan pelukannya, merasa tak bisa berkata kata. Ketika ia mendongak mengikuti arah pandang Rhea, ia melihat putrinya berjalan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments