Saat itu Sindi ikut keluar dari dalam kamar dengan wajah terlihat kaget. Rambutnya sedikit berantakan, namun pakaiannya masih lengkap.“Ini salah paham, Mbak,” ucap Sindi cepat. “Tadi lampu kamarku tiba-tiba mati dan bunyi letupan kecil. Aku takut konslet. Aku panik, jadi aku panggil Mas Leo.”Dinda menatap Sindi, kemudian menoleh ke arah Leo. “Benar itu, Mas?”Leo mengangguk cepat. “Iya. Dia panik, aku cuma bantu periksa saklarnya. Ternyata memang ada kabel yang bermasalah. Aku sudah matikan dari MCB.”Dinda terdiam. Dadanya masih naik turun menahan emosi.Sindi menambahkan dengan nada polos, “Aku benar-benar takut tadi, Mbak. Kalau sampai kebakaran bagaimana?”Dinda menutup matanya sejenak, lalu menghembuskan napas panjang. “Kamu seharusnya bangunkan aku juga.”“Aku nggak enak, Mbak. Kamu lagi hamil,” jawab Sindi cepat.Leo mendekat ke arah Dinda. Ia memegang bahu istrinya dengan lembut. “Aku benar-benar cuma membetulkan lampu. Tidak ada yang lain. Kamu percaya, kan?”Dinda menatap
Last Updated : 2025-12-11 Read more