Dante mengepalkan tangan. Urat-urat ditangannya tercetak jelas menandakan laki-laki itu tengah menahan amarah. Tubuhnya masih berdiri tegak di luar. Namun, matanya menatap lurus dua sosok yang tengah terlibat interaksi itu, seakan-akan melalui tatapannya, Dante menyiratkan segala kemarahannya.Kesabaran setipis tisu itu coba ia pertahankan sampai di mana mata tajamnya menatap tangan Aldric dengan lancangnya menggenggam tangan Belvina, laki-laki itu terlihat ingin mendaratkan ciuman di sana. Dengan kesabaran yang hampir terkikis, ia berjalan masuk. Rahangnya bergemeletuk, tangan kirinya mencengkeram kerah kemeja yang digunakan Aldric. Sementara tangan kanannya mengepal di udara, bersiap melayangkan bogem mentahnya. Namun, tarikan di tangannya, membuat ia menghentikan semuanya.Helaan napas kasar terdengar jelas, matanya menatap tak suka atas apa yang dilakukan oleh Belvina saat ini. Di matanya, Belvina terlihat tengah melindungi Aldric.“Sebaiknya kamu pergi, sekarang!” perintah Belvin
Last Updated : 2025-06-18 Read more