Seminggu setelah tertangkapnya Mas Fatir. Malam ini Marsha mengetuk kamarku, padahal sudah hampir jam 10.00, biasanya anak itu sudah tidur. "Ada apa, Kak?" tanyaku setelah membuka pintu dan mendapati anak gadisku berdiri di luar pintu dengan wajah panik. "Maaf kalau kakak mengganggu, Ma. Tapi ini penting." "Iya, ada apa, katakan saja, Sayang." "Nenek meninggal." "Innalillahiwainnailaihirojiun." "Siapa yang mengabari?" "Budhe Tutik." Aku mengangguk meski heran. Kenapa tidak Mas Topan yang mengabari Marsha. Tetapi tidak ingin mempermasalahkan hal ini. Bisa jadi Mas Topan tidak sempat atau tidak pegang ponsel. "Kita ke sana 'kan, Ma?" tanya Marsha sambil memelukku. "Tentu saja, Sayang." "Aku mau berangkat sekarang supaya besok tidak tertinggal pemakaman nenek." "Iya, Mama bilang ayah dulu. Sekarang Kakak bersiap, ya." Setelah Marsha pergi ke kamarnya, aku pun segera mengabari Mas Fauzan yang sedang berada di ruang kerjanya. Meminta izin untuk pergi ta'jiah pada mantan mertua
Last Updated : 2025-07-31 Read more