Keheningan masih menyelimuti ruangan itu. Cahaya lembut dari lampu sudut memantul di dinding, menciptakan bayangan samar yang bergerak pelan seiring napas mereka. Callista terbangun lebih dulu, tapi ia tidak beranjak. Ia hanya berbaring, matanya menatap garis rahang Adrian yang tenang dalam tidur.Ia mengangkat tangannya perlahan, menyentuh pipi pria itu dengan ujung jari. Sentuhan itu membuat Adrian membuka mata sedikit, sekilas, lalu menutupnya kembali dengan senyum kecil yang hanya muncul ketika ia merasa aman.“Kamu kebiasaan ngeliatin aku tidur,” suara Adrian berat, tapi hangat.Callista tersenyum tipis. “Soalnya cuma di waktu kayak gini aku bisa lihat kamu tanpa tameng.”Adrian mengerjap pelan, lalu berbalik sedikit, membalas tatapannya. “Tamengku cuma buat dunia, Cal. Bukan buat kamu.”Kalimat itu membuat dadanya menghangat. Ia ingin membalas dengan kata-kata, tapi memilih menunduk, memberi ciuman singkat di sudut bibir Adrian. Han
Last Updated : 2025-08-26 Read more