Udara di ruang bawah tanah itu pengap, berbau logam berkarat bercampur dengan bau darah kering yang menempel di dinding. Tanganku diikat dengan rantai besi pada kursi, kulit pergelangan sudah terluka. Setiap kali aku berusaha bergerak, besi itu menoreh lebih dalam, mengingatkanku bahwa aku bukan lagi Eleanor bebas yang berdiri di sisi Grayson—aku hanyalah tawanan, pion yang mereka coba bentuk.Verena duduk di depanku, anggun dengan gaun hitam panjangnya. Satu kaki disilangkan di atas kaki yang lain, segelas anggur di tangannya. Matanya menatapku seperti predator yang menunggu mangsa kelelahan.“Lucien dulu selalu berkata darah Castel tak akan pernah mati,” ucapnya pelan, seakan mengulang doa lama. “Dan kau, Eleanor, adalah bukti hidupnya. Cantik, keras kepala, dan—sayangnya—lahir dari pengkhianatan.”Aku tidak menjawab. Aku tahu apa yang ia inginkan: membuatku membela diri, membuatku menyerahkan satu celah emosi yang bis
Last Updated : 2025-08-26 Read more