Aku berlari menembus lorong batu dengan jantung yang masih berdetak kacau, menggenggam pisau di tangan kanan seakan itu satu-satunya pegangan dunia nyata. Clara tertinggal beberapa langkah di belakang, tertatih karena hantaman yang ia terima. Asap sisa granat masih menempel di rambut dan pakaianku, meninggalkan bau logam menyengat yang menusuk hidung.Aku tak berhenti sampai pintu baja menuju ruang kendali terbuka. Begitu aku masuk, semua kepala menoleh—Vincent, beberapa orang anak buah, dan di tengah ruangan, Grayson.Ia berdiri tegak di depan layar besar, tapi begitu melihat wajahku, matanya berubah. Keras, tajam, dan penuh sesuatu yang tak bisa kuterjemahkan selain amarah murni.“Apa yang terjadi?” suaranya berat, mengguncang udara.Aku terengah, mencoba menyusun kata-kata. “Ada penyusup… lorong barat. Dia membawa pisau beracun. Hampir…” Suaraku serak, terhenti. Aku menggigit bibir, menahan gemetar.Gr
Last Updated : 2025-08-22 Read more