Rantai besi di pergelangan tanganku masih dingin, menempel erat pada tiang besi di sisi ranjang tua berlapis ukiran Castel. Malam di villa itu berjalan lambat, seakan setiap detik ditarik paksa untuk menyiksa jiwa. Dari jendela kecil berjeruji, aku hanya bisa melihat bulan yang separuh tertutup awan. Seperti diriku—terperangkap, separuh terhisap oleh kegelapan.Langkah berat bergema di koridor. Suara sepatu bot menghantam lantai marmer berulang-ulang, semakin mendekat. Naluriku menegang. Bukan Verena. Suaranya berbeda. Lebih keras, lebih maskulin, lebih penuh amarah yang ditahan.Pintu besi dibuka kasar, engselnya berderit panjang. Sosok itu muncul—tinggi, tegap, dengan mata yang sama kelamnya seperti Grayson… tapi dipenuhi kebencian. Dion Castel. Darah dari garis ayahku. Darah yang sama yang terus kucoba tolak, kini berdiri hanya beberapa langkah dariku."Akhirnya kau kembali ke rumahmu sendiri!" katanya, suaranya berat, penuh kepuasan sinis.
Terakhir Diperbarui : 2025-08-30 Baca selengkapnya