“Buru-buru sekali?” Yuta menatap Sara yang lekas berdiri begitu pria itu mengakhiri kelas.“Iya, saya harus ke money changer di gedung XY setelah ini.” Sara memeluk bukunya, lalu membungkuk dan berjalan keluar.“Chotto—ah, Tunggu, Sara!” Yuta berdiri, hampir menyusul Sara. Namun urung karena wanita itu sudah berhenti di ambang pintu.“Ya?” Sara menaikkan kedua alisnya.“Mau pergi bersama-sama? Saya juga ada perlu di sana setelah ini.” ujar Yuta setengah terbata.Sara melipat bibirnya ke dalam. Tampaknya dengan ikut bersama Yuta, dia jadi bisa mempersingkat waktu. “Boleh. Terima kasih, Yuta-san!” Beberapa saat kemudian, Sara dan Yuta berada di dalam mobil yang sama. Ketika mobil membelah jalan, barulah terlihat langit rupanya menggelap karena awan mendung. Suara guntur bahkan sudah bersahutan.Sambil mengemudi, kerap kali, Yuta mencuri pandang ke arah Sara. Jarinya mengetuk-ngetuk badan setir, berusaha melenyapkan gugup. Hanya duduk bersebelahan saja, jantungnya sudah meronta-ronta.
Last Updated : 2025-08-29 Read more