Keheningan yang dingin menyelimuti gua setelah Tuan X tersedot ke dalam Giok Penjaga Takdir. Udara, yang tadinya bergetar dengan energi gelap, kini terasa bersih dan jernih, membawa serta aroma samar air laut yang murni. Sumur Kehidupan Duyung di tengah ruangan memancarkan cahaya biru yang menenangkan, airnya kembali tenang setelah gejolak dahsyat. Arjuna Wiratama terbaring lemas di tanah, kelelahan total menguras setiap inci energinya, namun senyum tipis terukir di bibirnya.Bagas Prasetya dan Kianjaya segera mendekati Arjuna. Mereka berlutut di sampingnya, memeriksa keadaannya dengan cemas."Hyung, kau baik-baik saja?" tanya Bagas, membantu Arjuna duduk perlahan."Aku... aku baik-baik saja," jawab Arjuna, suaranya lemah. "Hanya... sangat lelah."Kianjaya memeriksa Giok Penjaga Takdir yang masih dipegang erat oleh Arjuna. Giok itu kini memancarkan cahaya yang stabil, lebih lembut, dan terasa hangat di sentuhan."Energi di dalamnya sangat kuat, Hyung," kata Kianjaya, takjub. "Tuan X b
Last Updated : 2025-06-17 Read more