Seno menatap Soraya dalam-dalam, lalu meletakkan tangan di bahunya. "Kamu siap menghadapi mereka?"Soraya diam sejenak. Dalam hatinya, dia tahu ini adalah saatnya untuk berdiri tegak, bukan lagi menjadi Soraya yang dulu.Dia menarik napas, mengangguk mantap. "Aku siap."Aya pun langsung mengaja Adel bersiap untuk acara malam ini. Putri kecilnya bergeming di hadapan Aya. "Ma, kenapa kita enggak pulang-pulang ke rumah Papa? Adel kangen sama Papa." Soraya sedikit bingung untuk menjelaskan pada Adel. Soraya berlutut agar sejajar dengan putrinya, menatap mata polos Adel yang penuh harap. Hatinya mencelos, karena ia tahu cepat atau lambat pertanyaan ini akan muncul."Sayang, Mama tahu kamu kangen Papa," ucap Soraya lembut, mengusap pipi kecil Adel.Adel mengangguk pelan, bibirnya mengerucut. "Papa sibuk ya, Ma? Makanya kita enggak pulang-pulang?"Soraya menarik napas dalam, mencoba menyusun kata-kata yang tepat. "Bukan begitu, Sayang. Mama dan Papa..." Ia ragu sejenak, lalu melanjutkan,
Last Updated : 2025-07-26 Read more