Pagi hari, cahaya tipis menembus tirai kamar. Hujan sudah reda, tapi hawa dingin masih menusuk. Na terbangun lebih dulu, tubuhnya pegal setelah semalaman mondar-mandir menjaga Evan.Ia menoleh, mendapati pria itu masih terbaring. Butuh waktu beberapa detik untuk sadar kalau tubuhnya terkunci erat dalam dekapan Evan. Semalam, pria itu menggigil, membuat Na meninggikan suhu AC, lalu Evan menempel erat ke tubuh gadis itu, seakan Na satu-satunya sumber hangat yang bisa dia genggam. Sekarang, pelukan itu justru membuat baju Evan basah kuyup oleh keringat.“Evan…” Na mencoba bergerak, tapi genggaman di pinggangnya masih kencang meski pria itu tengah terlelap. Nafasnya terdengar berat.Dengan hati-hati, Na menyentuh bahu Evan, bermaksud membangunkan pria itu. “Evan.. kamu keringetan. Lepasin dulu ya, biar aku gantiin bajunya,”Evan tampak menggeliat, lalu mengendurkan pelukannya saat menyadari baju yang ia kenakan basah oleh keringat. Na kemudian turun dari kasur, membuka lemari untuk menca
Terakhir Diperbarui : 2025-08-23 Baca selengkapnya