“Maaf, kami agak terlambat.” Frans muncul di pintu ruang rapat bersama beberapa petinggi perusahaan. Begitu melihat Adeline sedang membereskan dokumen, ia sempat tertegun.“Sebentar lagi rapat dimulai, Asisten Adeline, kamu mau ke mana?”“Kebetulan, Pak Frans datang tepat waktu,” jawab Adeline tenang. “Bagian inti proyek sudah beres. Sisanya bisa dilanjutkan oleh tim. Ada urusan mendesak di rumah, saya harus segera kembali ke Jakata.” ucap Adeline.Ia berdiri, memberi isyarat agar timnya menyerahkan berkas-berkas yang baru saja disusun. Sikapnya profesional, tapi jelas menjaga jarak.Frans menerima map itu, tapi bukannya langsung membaca, ia justru menatap Adeline beberapa detik sebelum akhirnya bertanya, “Begitu mendadak?”“Ya, keadaan darurat, jadi saya tak punya pilihan lain.” Adeline tersenyum sopan, lalu berbalik memberi instruksi, “Kalian bantu Pak Frans membahas detailnya. Jika ada kendala, segera hubungi saya.”Frans sempat membuka mulut, seolah ingin menahannya, tapi akhirnya
Read more