"Aku bantu kamu kembali ke kamar istirahat, ya," Valencia menuntun lengannya dengan sikap penuh perhatian, lalu berbisik lembut di telinganya, "Malam ini, aku akan ‘menjagamu’ dengan baik...."Felix ingin menepisnya, tetapi tubuhnya tak mau menurut, hanya bisa membiarkan dirinya dituntun naik ke lantai atas.Begitu pintu kamar tertutup, kelembutan di wajah Valencia langsung sirna.Ia menatap Felix yang terbaring dengan kesadaran setengah kabur, lalu menyeringai dingin sambil mengeluarkan ponselnya, menjepret beberapa foto bernuansa ambigu."Adeline...." dalam keadaan setengah sadar, Felix menyebut nama itu.Wajah Valencia seketika berubah bengis. Ia membungkuk, jemarinya mencengkeram lengan Felix hingga meninggalkan bekas merah dalam. "Felix, lihat baik-baik! Akulah istrimu!"Felix mengerutkan dahi menahan sakit. Antara ilusi dan kenyataan silih berganti, seolah otaknya hendak terbelah.Melihat reaksinya, Valencia justru tersenyum puas. "Jangan buru-buru... ini baru hari pertama...."I
Read more