"Sayang, sekarang ada seorang pria di rumah kita, minta ayahku saja menidurimu.""Hah hah, kamu serius? Tapi dia itu ayahmu...""Sayang, teriaklah lebih keras dan goyangkan tubuhmu lebih cepat, aku sangat bersemangat.""Tapi, suamiku, kalau ayahmu benar ada di sini sekarang, bagaimana kamu akan minta dia meniduriku?"Suamiku menjadi sangat bersemangat, "Tentu saja melakukannya dengan keras dan membuatmu puas!""Ayah, apa kau dengar?" Aku menatap ayah mertuaku dengan tatapan penuh nafsu, "Anakmu yang minta, jadi kenapa kamu nggak lebih keras?""Mmm... Suamiku, kalau begitu aku nggak akan malu-malu lagi. Kamu nggak boleh ngatain aku jalang ya."Suamiku tersenyum dan berkata, "Itu kan cuma pura-pura, lepaskan saja."Aku benar-benar melepaskan diriku, "Ayah, ayo cepat, lakukan... Ah, aah, bagus, lebih cepat, lagian aku bukan istrimu, jangan ragu-ragu."Meskipun ayah mertuaku sudah berkeringat di sekujur tubuhnya, dia semakin bersemangat dengan kata-kata cabulku dan mulai bekerja keras deng
Baca selengkapnya