Share

Bab 2

Author: Augrace
Aku membangunkan suamiku dan memberi tahu bahwa ayahnya ingin memijatnya.

Aku tidak berani memberi tahu bahwa akulah yang menginginkan hal itu, karena khawatir dia akan langsung menolak setelah mendengarnya. Lagipula, dia sudah tidak tertarik dengan hal itu setelah kecelakaan.

Aku hanya mengatakan kalau itu bagus untuk pemulihan matanya.

Benar saja, ketika dia mendengar bahwa itu berguna untuk pemulihan matanya, dia langsung bangun.

Setelah beberapa saat, ayah datang dan memijat suamiku.

Gerakannya memang benar-benar seperti seorang profesional, dan suamiku langsung bergumam karena merasakan kenyamanan.

Bahkan, sudah mulai terlihat tanda-tanda dari alat vitalnya. Itu adalah pertama kalinya suamiku mengalami ereksi alami sejak dia menjadi buta.

Ketika ayah mertua melihatnya hampir selesai, dia menepuk dan memberi isyarat padaku bahwa aku bisa mulai menikmatinya.

"Sudah cukup hari ini, Ayah akan keluar dulu."

Setelah itu, ayah mertua mendorong pintu dan keluar.

Suamiku melemparku ke tempat tidur, mengeluarkan miliknya dengan tidak sabar dan memasukkannya ke dalam mulutku.

Meskipun dia tidak bisa melihat, tetapi dia sangat kuat dan aku sama sekali tidak bisa melawan.

Jari-jarinya menjelajahi tubuhku, dan tenggorokanku mulai terbakar.

Bahkan ada rasa basah di antara kedua kakiku.

Setelah ragu-ragu cukup lama, aku tidak bisa menahannya lagi, "Sayang, aku gatal."

Siapa yang sangka bahwa begitu aku melepaskannya, suamiku muncul lagi, "Apanya yang gatal? Nggak usah ya."

Suaraku disertai dengan air mata, "Kamu jangan cuma memuaskan dirimu sendiri dan mengabaikanku."

"Ini cuma sebentar, sudah malam."

Aku tahu suamiku merasa rendah diri, tetapi bagaimana aku bisa tahu kalau tidak mencobanya? Ayah mertuaku kan sudah memijatnya.

Saat itu, aku melihat garis pandang dari sudut mataku. Aku meliriknya sekilas dan menemukan ada celah di pintu.

Dan ada sepasang mata di luar celah itu yang menatap tubuhku.

Ternyata ayah mertuaku tidak benar-benar pergi, tetapi dia mengintip di sana.

Saat itu, atasanku telah dirobek dengan kasar oleh suamiku, dan payudaraku yang putih hampir terekspos.

Aku otomatis langsung ingin menutupinya, tetapi suamiku sedang berlutut di wajahku saat itu, dan membuatku tidak bisa bergerak sama sekali.

Dia benar-benar mengintip adegan cabul seperti itu. Hal yang melanggar ini membuatku gugup dan bersemangat secara bersamaan, dan tubuhku dibanjiri seperti bendungan yang jebol.

Celah di pintu itu menjadi semakin besar, dan secara mengejutkan aku melihat isi celananya menggembung tinggi.

Astaga, bagian tubuhnya yang menegang itu mungkin lebih tebal dan lebih panjang daripada orang kulit hitam yang ada dalam film itu.

Aku tidak bisa menahan diri untuk menelan ludah.

Detik berikutnya, pemandangan yang lebih mengejutkan muncul. Ayah mertuaku benar-benar membuka celananya dan mulai masturbasi.

Aku benar-benar melihat kelamin miliknya yang seperti ular piton raksasa, hitam dan besar, dan aku seperti terpaku menahan napas. Wanita mana yang tahan melihat itu? Semua wanita pasti bisa mati kelelahan jika bermain dengan itu.

Ketika ayah mertuaku melihatku menatapnya dengan saksama, matanya memerah, dan kemudian berjinjit masuk.

Aku memperhatikan sosoknya yang tinggi semakin mendekat, membuatku sedikit panik. Apa yang akan dia lakukan?

Sampai sepasang tangan besar dengan lembut menyentuh lututku.

Astaga, dia berani banget.

Telapak tangannya yang kasar perlahan bergerak ke atas sepanjang pahaku, membuatku bergetar.

Aku ingin melawan, tetapi sentuhan samar itu terlalu nyaman, dan sensasi gatal yang tak tertahankan menyebar dari pangkal kaki ke seluruh tubuhku.

Harus kuakui bahwa aku mulai terangsang pada saat itu.

Aku tak kuasa menahan diri untuk menjepit kakiku lebih erat lagi dan lagi, tetapi tiba-tiba saja, dia menarik kakiku terpisah.

Dan, kemudian...

Dalam sekejap, cahaya putih meledak dalam pikiranku, dan rangsangan serta kenikmatan dosa saling terkait dan menghantam jiwaku.

Aku kejang-kejang, dan aku memutar bola mataku tanpa sadar.

Namun sebelum aku bisa pulih, aku tiba-tiba ditarik keluar dari bawah selangkangan suamiku.

Ayah mertuaku membalikkan tubuhku dengan kasar, memeluk pinggangku dari belakang dan mengangkat pinggulku, memaksaku untuk berlutut di tempat tidur dalam posisi yang sangat memalukan.

Aku yang tiba-tiba menghilang, membuat suamiku cemas dan memeriksa sekeliling. Mungkin dengan nalurinya sebagai seorang pria, dia langsung menemukannya dan mengisiku lagi.

Dengan begitu, aku terjepit di antara mereka berdua, dengan tubuh bagian atasku terkubur di antara kaki suamiku dan tubuh bagian bawahku dijilati oleh ayah mertuaku.

Rangsangan yang belum pernah terjadi sebelumnya membuatku melengkungkan pinggangku tanpa sadar, dan tubuhku menjadi lunak seperti genangan air.

Napas suami dan ayah mertuaku berembus ke sekujur tubuhku.

Aku merasa gatal dan pinggangku sakit.

Ayah mertuaku tahu bahwa aku takut ketahuan oleh suamiku dan tidak berani bersuara, jadi dia menjadi semakin tidak bermoral.

Dia benar-benar membungkuk dan menggigit telingaku, lalu berkata dengan nada yang sangat ringan,

"Karena anakku nggak bisa memuaskanmu, Ayah yang akan melakukannya."

Kemudian dia tiba-tiba mengangkat pinggangku.

Suara ikat pinggang yang terlepas terdengar di telingaku, lalu sebuah benda keras yang panas menekanku...
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Kehebatan Ayah Mertua ku   Bab 7

    Pupil mataku bergetar, dan aku tak kuasa menahan diri untuk berteriak, "Apa kamu gila?"Tongkat suamiku jatuh ke lantai dan mengeluarkan bunyi nyaring, dan seluruh tubuhnya gemetar. Dia berkata dengan tak percaya, "Ayah, kalian...?"Melihat tatapan aneh suamiku, aku meraih tangannya dengan panik, "Suamiku, dengarkan aku, dengarkan penjelasanku, aku bisa menjelaskannya.""Itu salahnya, dia yang merayuku, aku nggak mau, jadi dia menjebakku seperti ini."Suamiku menepis tanganku dengan jijik, "Keluar, jangan sentuh aku!""Suamiku, tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan, ini sungguh bukan..."Suamiku menangis, memegang kepalanya dengan kedua tangan dan jatuh ke lantai, dia tampak rapuh dan kesakitan.Hatiku seperti tercabik-cabik dan aku merasa sangat kesakitan.Aku tidak pernah menyangka semuanya akan menjadi seperti ini.Jatuh ke dalam situasi yang memalukan dan tak terkendali seperti ini.Aku lebih tak percaya apa yang dilakukan lelaki tua itu. Aku mencengkeram kerah bajunya hing

  • Kehebatan Ayah Mertua ku   Bab 6

    Harus kuakui, ayah mertuaku memang jago mempermainkan wanita. Hanya dengan begitu saja, aku sudah benar-benar menyerah. Rasanya seperti ada api yang membakar tubuhku. Kegembiraan dan kekosongan hampir menelanku.Aku tak bisa menahan diri untuk meremas kakiku lebih erat dan semakin erat lagi. Saat tangan besar ayah mertuaku bergerak ke bagian intimku, aku langsung berteriak keras."Aahh... aah..."Saat berikutnya, aku segera menutup mulutku. Aku tidak tahu apakah suamiku mendengarnya tadi.Saat itu, ayah mertuaku seperti terangsang. Kelaminnya menegang dan terasa seperti akan meledak kapan saja!Aku tak bisa menahan diri untuk menelan ludah.Ayah mertuaku menghentikan pemanasan dan langsung mengangkatku secara horizontal dan melemparkanku ke tempat tidur.Tanpa banyak bicara, dia mencengkeram paha dan payudaraku yang besar."Sayang, apa kamu suka?" Merasakan sentuhan ayah mertua, aku jadi malu sampai tidak bisa bicara. Aku hanya bisa menutup mulutku dan membiarkan ayah mertuaku melakuk

  • Kehebatan Ayah Mertua ku   Bab 5

    Harus kuakui, tubuhnya yang menarik itu membuatku tidak bisa menolaknya.Tetapi aku tetap tidak ingin membuat kesalahan lagi, apalagi sekarang suamiku ada di sampingku.Melihatku menelan ludah, tangan ayah mertuaku sudah diletakkan di pahaku dan mulai meraba-raba."Jangan!" Aku mencoba mendorongnya, "Ayah, cepat keluar, anakmu ada di sini."Melihat suamiku yang sedang tidur, hatiku dipenuhi rasa bersalah dan gelisah."Nggak apa-apa, dia nggak akan bangun, jangan khawatir," kata ayah mertuaku, jakunnya naik turun. "Menantuku, kamu pasti sangat kesulitan menahan sekarang, karena kamu sudah bermimpi seperti itu, biar Ayah yang mewujudkannya!""Nggak, bukan..." Aku berkata tidak, tetapi tubuhku merasakan sesuatu yang mengeras di bawahnya.Tubuhku menjadi lunak, dan bahkan tidak bisa mengangkat tanganku untuk menolak.Kenapa aku jadi jalang begini? Aku tidak ingin mengkhianati suamiku.Ayah mertuaku menyadari perubahan itu dan menjadi lebih berani. Dia membuka kerah bajuku dan membenamkan k

  • Kehebatan Ayah Mertua ku   Bab 4

    "Sayang, sekarang ada seorang pria di rumah kita, minta ayahku saja menidurimu.""Hah hah, kamu serius? Tapi dia itu ayahmu...""Sayang, teriaklah lebih keras dan goyangkan tubuhmu lebih cepat, aku sangat bersemangat.""Tapi, suamiku, kalau ayahmu benar ada di sini sekarang, bagaimana kamu akan minta dia meniduriku?"Suamiku menjadi sangat bersemangat, "Tentu saja melakukannya dengan keras dan membuatmu puas!""Ayah, apa kau dengar?" Aku menatap ayah mertuaku dengan tatapan penuh nafsu, "Anakmu yang minta, jadi kenapa kamu nggak lebih keras?""Mmm... Suamiku, kalau begitu aku nggak akan malu-malu lagi. Kamu nggak boleh ngatain aku jalang ya."Suamiku tersenyum dan berkata, "Itu kan cuma pura-pura, lepaskan saja."Aku benar-benar melepaskan diriku, "Ayah, ayo cepat, lakukan... Ah, aah, bagus, lebih cepat, lagian aku bukan istrimu, jangan ragu-ragu."Meskipun ayah mertuaku sudah berkeringat di sekujur tubuhnya, dia semakin bersemangat dengan kata-kata cabulku dan mulai bekerja keras deng

  • Kehebatan Ayah Mertua ku   Bab 3

    Sentuhan keras dan panas itu membuat sekujur tubuhku bergetar."Aah..." erangan yang tak terkendali pun terdengar.Hal itu membuat suamiku curiga, "Apa yang kamu teriakkan? Seperti ada yang menidurimu saja?"Aku merasa bersalah dan berbohong, "Enak sekali!"Suamiku tertawa, "Dasar nakal! Kalau kamu suka, makanlah dengan keras dan dalam."Dia mendorong ke depan dan menusuk tenggorokanku.Membuatku kesulitan bernapas hingga ingin muntah, tetapi suamiku memegang kepalaku erat-erat.Ayah mertuaku memanfaatkan kesempatan itu untuk melepas celana dalamku yang basah kuyup.Bagian bawah tubuhku menjadi kaku, dingin dan merasa tidak nyaman. Ini adalah perbuatan tidak pantas bersama ayah mertuaku.Di seluruh dunia, hal semacam ini sangat jarang terjadi, dan apakah hal yang tidak termaafkan itu malah akan terjadi padaku hari ini?Bahkan, terjadi di depan suamiku.Tetapi suamiku hanya buta, dia tidak tuli. Apakah dia akan mengetahuinya? Atau dia sudah mengetahuinya?Memikirkan hal itu, aku langsun

  • Kehebatan Ayah Mertua ku   Bab 2

    Aku membangunkan suamiku dan memberi tahu bahwa ayahnya ingin memijatnya.Aku tidak berani memberi tahu bahwa akulah yang menginginkan hal itu, karena khawatir dia akan langsung menolak setelah mendengarnya. Lagipula, dia sudah tidak tertarik dengan hal itu setelah kecelakaan.Aku hanya mengatakan kalau itu bagus untuk pemulihan matanya.Benar saja, ketika dia mendengar bahwa itu berguna untuk pemulihan matanya, dia langsung bangun.Setelah beberapa saat, ayah datang dan memijat suamiku.Gerakannya memang benar-benar seperti seorang profesional, dan suamiku langsung bergumam karena merasakan kenyamanan.Bahkan, sudah mulai terlihat tanda-tanda dari alat vitalnya. Itu adalah pertama kalinya suamiku mengalami ereksi alami sejak dia menjadi buta.Ketika ayah mertua melihatnya hampir selesai, dia menepuk dan memberi isyarat padaku bahwa aku bisa mulai menikmatinya."Sudah cukup hari ini, Ayah akan keluar dulu."Setelah itu, ayah mertua mendorong pintu dan keluar.Suamiku melemparku ke temp

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status