Wira bukan sedang mencari tanpa arah.Dalam surat Raisa, dia menuliskan dengan sangat detail hal-hal yang ingin dia lakukan setelah tiba di Kota Lagur, makanan yang ingin dia cicipi, tempat-tempat yang ingin dia kunjungi, bahkan beberapa penginapan yang telah dia pilih.Wira mencarinya satu per satu. Akhirnya, dia menemukan penginapan tempat Raisa pernah menginap. Hanya karena di depan penginapan itu ada sebuah tembok cinta yang dipenuhi coretan nama dan tulisan pengakuan cinta.Di sana, Wira melihat nama Raisa. Dia tersenyum dan melangkah masuk. Ketika membayangkan ekspresi Raisa yang kaget saat ditemukan, dia merasa tidak sabar."Bu Raisa? Oh, ya, dia pernah ke sini. Tapi dia sudah pergi.""Sudah pergi?"Dada Wira terasa seperti dipukul keras. Pendengarannya seakan-akan bergetar. Jadi, setelah dia menempuh jarak sejauh ini, Raisa malah pergi begitu saja?"Ya, sudah pergi. Ini kartu kamar Bapak, silakan."Wira menerima kartu kamar dengan ekspresi dingin. Karena sudah terlanjur datang,
Magbasa pa