Di seberang telepon, terdengar napas berat.Raisa berpikir, kalau saat ini dia berdiri tepat di hadapan Wira, mungkin dia sudah dicekik mati sebelum satu bulan berlalu.Sebelum Wira sempat melontarkan sumpah serapahnya, Raisa tertawa. "Wira, kali ini aku nggak main-main. Tapi, aku punya satu syarat."Wira tidak menjawab.Raisa tidak peduli, melanjutkan kata-katanya, "Aku mau kamu temani aku melakukan sepuluh hal. Setelah sepuluh hal itu selesai, aku akan mengambil akta cerai. Aku janji setelah itu, aku akan benar-benar lenyap dari hidupmu."Kalimat itu terlalu menggiurkan.Wira mengerutkan kening. "Sepuluh hal terlalu banyak, lima saja."Raisa terkekeh-kekeh. "Oke."Hal pertama, Raisa meminta Wira menemaninya ke sebuah gala amal. Dia berdandan dengan sangat anggun. Ketika Wira menjemputnya, jari-jarinya sibuk menggesek layar ponsel, matanya bahkan tidak melirik ke arah Raisa.Raisa tidak peduli. Dia tahu dari mulut Wira tidak akan pernah keluar kata-kata manis. Namun anehnya, saat suda
Read more