“Halo, Tante,” Sherin menjawab panggilan di ponselnya dengan nada seceria mungkin.“Sherin, apa kabar? Senang sekali bisa mendengar suaramu,” sahut Beatrice di seberang ponselnya.Sherin tersenyum kikuk. Sebenarnya ia masih merasa sungkan untuk menjalin kedekatan dengan wanita itu, tetapi ia juga tidak dapat menolak panggilan tersebut“Baik, Tante,” jawab Sherin sembari melangkah menuju halte. “Ada apa meneleponku, Tante?”“Tidak ada apa-apa. Tante hanya ingin mengajakmu ke acara malam ini. Soalnya Tante malas pergi sendiri. Bagaimana? Apa kamu ada waktu nanti malam?”Sherin menggigit bibirnya, menghentikan langkahnya sejenak. Dengan suara penuh penyesalan, ia melanjutkan, “Maaf, Tante … bukan saya tidak mau. Tapi, malam ini saya benar-benar tidak bisa. Saya ... sudah ada janji.”“Ah, begitu …,” Suara Beatrice terdengar kecewa.Sherin merasa bersalah, tetapi ia benar-benar tidak dapat menerima ajakannya.“Ya sudah, tidak apa-apa. Kalau begitu, lain kali saja kita atur waktu,” ujar Bea
Last Updated : 2025-09-30 Read more