Dengan penuh ketidaksabaran, dia menoleh dan berkata, “Kalau ada apa-apa, tunggu aku balik saja, ya. Sekarang lagi tidak ada waktu.”Kuambil jaket, dan menyelipkannya ke tubuhnya.“Cuaca dingin karena hujan, jangan sampai masuk angin.”Seketika Hendra terdiam, lalu langsung mencium keningku.Dengan lembut, dia memegang perutku dan berkata, “Bayiku, tolong jaga Ibu baik-baik, ya. Tunggu Ayah pulang.”Melihat punggungnya yang semakin menjauh, aku menghela napas panjang sambil mengelus perutku.“Kau tidak akan bertemu dengannya lagi, Nak.”Pagi harinya, saat aku membuka mata, cahaya cemerlang tampak masuk ke dalam ruangan.Aku segera melakukan janji untuk operasi aborsi.Saat melewati bagian kebidanan, para perawat di samping sedang bergosip dengan wajah penuh rasa iri.“Direktur Wisman baik sekali pada istrinya. Untuk menebus kesedihan istrinya yang mengalami keguguran, beliau membawakan berbagai macam suplemen dan barang mewah ke kamar rawat inap, bahkan menyuapi dan membersihkan muka i
Read more