Share

Bab 5

Author: Julia
Grup Wisman adalah konglomerat lama di kota Wamon.

Pernikahan anak tunggal Grup Wisman, mendatangkan hampir setengah kalangan pebisnis di kota Wamon.

Sejak kecil, aku selalu mengikuti buntut Hendra. Di mana dia ada, di situ pula aku berada.

Karena itu, dia pasti berpikir aku hanya sedang ngambek. Nanti akan kembali seperti biasa.

Pernikahan ini sudah kunantikan selama enam tahun. Jadi, pasti aku tidak bakal berbuat kesalahan apapun.

Namun seiring berjalannya waktu, mobil yang bertugas menjemputku belum tiba di depan aula pernikahan.

Rasa tidak tenang dari dirinya terasa semakin kuat. Dia menelepon sekretaris dengan suara panik.

“Orang yang bertugas menjemput Ria di mana? Mana mempelai wanitanya?!”

Jawaban sekretaris berhasil membuatnya panik total.

“Nona Ria tidak ada di rumah… sekuriti melihat nona sudah pergi sejak dini hari.”

Cahaya mentari yang menusuk mata, berbanding terbalik dengan suasana hati Hendra.

Dengan nada cemburu, Klara berkata, “Dia begitu ingin menikahimu, dan sekarang lagi hamil. Tunggu saja, siapa tahu nanti dia datang.”

Hendra mengerti seberapa pentingnya dia di dalam hatiku.

Namun, saat mengingat kembali sikapku yang semakin menjauh akhir-akhir ini…dia mulai goyah.

Klara menyentuh gaun pengantin yang bersih itu, lalu memegang tangan Hendra yang sedingin es.

“Hendra, kalau hari ini Ria tidak datang karena ngambek…aku bersedia menjadi mempelai wanitamu.”

Pada saat ini, tiba-tiba, seorang kurir datang.

Dia berjalan menuju Hendra, lalu memberikan surat kepadanya.

Tangan Hendra sedikit gemetar saat membukanya.

Isinya hanya setengah lembar kertas.

Setengah lembar akta nikah, dengan cap jari Hendra.

Bekas sobekan mengiritasi penglihatannya.

Akhirnya, Hendra sadar. Gadis yang selalu membuntutinya…telah pergi.

Situasi ini membuat Klara merasa bahagia.

“Hendra…aku bersedia.”

Tanpa pikir panjang, Hendra menepisnya menjauh.

“Diam! Ria pasti lagi bercanda. Dia mengandung anakku. Dia pasti hanya ngambek karena gelang itu. Dia menunggu aku datang jemput!”

Setelah itu, Hendra pulang ke rumah mengabaikan halangan dari orang-orang.

Sesampainya di depan Rumah Wisman, napas Hendra semakin cepat.

Kenangan pertama kali, kami masuk rumah ini bergandengan tangan melintasi pikirannya.

Kini, justru dia ragu membuka pintu.

Dia enggan menghadapi realita. Takut menghadapi rumah yang kosong.

Perlahan, pintu terbuka.

Hatinya seperti air yang membeku.

Di dalam rumah, foto dipasang kembali ke dinding. Namun, hanya foto yang tersisa wajahnya seorang saja. Sebagian besar benda di dalam ruangan pun hilang.

Tanda keberadaanku di rumah ini semua sudah disingkirkan.

Di dalam hatinya, dia mengerti bahwa aku tidak sedang bermain. Kali ini aku sungguh-sungguh sudah pergi.

Pada saat ini, perhatian Hendra tertuju pada botol kaca di lemari es. Di bagian bawah botol tertimpa selembar kertas.

Matanya pun berbinar.

Namun, meredup kembali saat mendekat.

Botol itu berisi janin sebesar buah anggur.

Melihat tanggal yang tercantum pada lembaran medis, suara pertolonganku terngiang kembali di telinganya.

Pada saat itu, hatinya hanya berfokus pada Klara, jadi dia memilih untuk menutup telinga.

Dia ingin memberikanku pelajaran.

Klara masuk sambil mengenakan sepatu hak tinggi, lalu memeluk erat Hendra.

“Ini semua salah Ria, bukan kau.”

Hendra tertawa terbahak, suaranya terdengar menyedihkan. Kemudian, mendorong Klara menjauh dari dirinya.

Klara berkata sambil menangis, “Hendra, aku baru saja kehilangan anakmu. Tubuhku belum sepenuhnya pulih, kenapa kau malah marah padaku?”

Hendra terdiam sejenak, lalu sebuah pikiran melintas.

Dia mencekik leher Klara.

“Hari itu…di rumah sakit, sebenarnya dia yang mendorong kau atau bukan?!”
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Anakku Mau Selingkuhan Jadi Ibunya   Bab 9

    Ketika mendarat kembali di Kota Wamon, ketua memberikan cuti sebulan penuh.Sebulan lagi, penelitian ke Kutub Diman akan dimulai.Dari daratan, kembang api menyala meriah. Semua orang bersuka cita menyambut kepulangan kami yang membawa hasil yang memuaskan.Tapi setelah turun dari kapal menuju parkiran, langkahku terhenti.Tempat parkir penuh dengan hiasan bunga mawar merah, seperti lautan api.Hendra tampak berdiri di tengah, lalu bersimpuh dengan satu kaki, membawa sekuntum bunga besar.“Ria, selamat datang kembali.”“Biarpun kau punya pacar atau tidak…aku tetap berhak mengejar kau.”Melihat sikap bodohnya, aku teringat masa laluku.Saat aku terdiam sejenak, Hendra sudah berjalan mendekatiku dan bersimpuh di depanku.“Ria, setelah kau meninggalkanku, aku baru sadar seberapa besar cintaku. Aku juga sadar kau satu-satunya wanita yang pernah dan akan selalu aku cintai. Klara… hanyalah sebuah obsesi yang pernah ada.”Air matanya menetes saat berbicara, menunjukkan ketulusan di wajahnya.

  • Anakku Mau Selingkuhan Jadi Ibunya   Bab 8

    Angin menghembus kencang, badai salju menggulung cepat.Kelompok kecil segara bergerak kembali ke stasiun penelitian.Sekilas aku menoleh ke arah Hendra dan timnya, “Kalau tidak mau mati, ikuti kami baik-baik.”Hendra langsung berkata dengan penuh kegembiraan, “Ria, kau masih mengkhawatirkan aku, kan?”“Kau tidak ingin aku terluka. Itu karena di hatimu masih ada aku, kan?”Aku mendengus dengan sinis.“Jangan salah kaprah. Kutub Akriska sangat membahayakan, aku hanya tidak ingin orang lain terluka karena kau.”Sesampainya di stasiun penelitian, Hendra mendekat.“Semua salahku…demi menunjukkan ketulusan hatiku, aku rela mengejarmu sejauh ini. Ria, bolehkah kau berikan aku kesempatan baru?”Dia mengeluarkan seuntai gelang giok dari tasnya. Kualitas dari gelang itu terlihat lebih baik dibanding yang diwarisi ibu.“Ria, soal gelang itu salah aku. Ini aku beli sepuluh jenis gelang sebagai permintaan maaf."“Terimalah ini…kita mulai dari awal, ya?”Wajahnya terlihat tulus.Tetapi, dia terlalu

  • Anakku Mau Selingkuhan Jadi Ibunya   Bab 7

    Sektor bisnis di pulau ini kurang berkembang. Aku dan Steven menghabiskan setengah hari untuk membeli benang emas dan perlengkapan lainnya.Langit sudah gelap saat kami berjalan pulang.Suasana asing dan tatapan orang-orang membuatku gelisah.Dengan penuh kewaspadaan, Steven menjaga posisinya di sampingku.Saat kami mendekati area imigrasi, tiba-tiba muncul tiga laki-laki berbadan kekar.Mereka tersenyum sinis, lalu memperlihatkan pisau tajam dan menunjuk tas kami sambil berbicara dengan bahasa yang tidak kami mengerti.Ketika kami tidak menyerahkan apa pun, mereka mulai memainkan pisaunya mendekati kami, tampaknya berniat merebut.Tendangan kaki Steven langsung menendang terbang orang yang hendak mendekatiku.Dengan gerakan balik yang tajam, dia berhasil menjatuhkan pisau orang satu lagi.Aku terpukau.Beberapa tahun tidak bertemu, Steven ternyata juga hebat dalam bertarung.Steven sedang bertempur dengan salah satu dari mereka.Aku langsung mengambil tas dan menghantamnya dengan kera

  • Anakku Mau Selingkuhan Jadi Ibunya   Bab 6

    Klara terus membantah.Hendra langsung meminta petugas menunjukkan rekaman CCTV.Semuanya tertangkap jelas.Matanya sontak membara. “Ternyata, kau!”Dia pun merebut telepon Klara, terus menerus mencari bukti. Hingga akhirnya…menemukan foto yang dikirim Klara ke Ria. Klara langsung ditampar oleh Hendra.***Kapal berlayar meninggalkan pelabuhan.Lautan yang semula cokelat kuning berubah menjadi biru bening.Seluruh ikatan masa lalu, telah kutinggalkan. Aku akan berjalan menuju masa depanku.Signal mulai menghilang. Setelah menyelesaikan pekerjaan, aku duduk di atas dek kapal sambil melihat video unduhan tentang cara memperbaiki gelang.Angin laut berhembus pelan, membawa sedikit kesejukan.Tiba-tiba, ada bayangan di atas kepalaku.Aku mendongak dan tidak kusangka, aku bertemu dengan orang yang sudah bertahun-tahun tidak kutemui. Steven Rahardi, kakak seniorku.“Lama tidak ketemu, Ria. Kenapa sedang menonton ini?”Aku mengeluarkan pecahan giok, “Ini warisan dari ibuku. Aku mau coba memp

  • Anakku Mau Selingkuhan Jadi Ibunya   Bab 5

    Grup Wisman adalah konglomerat lama di kota Wamon.Pernikahan anak tunggal Grup Wisman, mendatangkan hampir setengah kalangan pebisnis di kota Wamon.Sejak kecil, aku selalu mengikuti buntut Hendra. Di mana dia ada, di situ pula aku berada.Karena itu, dia pasti berpikir aku hanya sedang ngambek. Nanti akan kembali seperti biasa.Pernikahan ini sudah kunantikan selama enam tahun. Jadi, pasti aku tidak bakal berbuat kesalahan apapun.Namun seiring berjalannya waktu, mobil yang bertugas menjemputku belum tiba di depan aula pernikahan.Rasa tidak tenang dari dirinya terasa semakin kuat. Dia menelepon sekretaris dengan suara panik.“Orang yang bertugas menjemput Ria di mana? Mana mempelai wanitanya?!”Jawaban sekretaris berhasil membuatnya panik total.“Nona Ria tidak ada di rumah… sekuriti melihat nona sudah pergi sejak dini hari.”Cahaya mentari yang menusuk mata, berbanding terbalik dengan suasana hati Hendra.Dengan nada cemburu, Klara berkata, “Dia begitu ingin menikahimu, dan sekaran

  • Anakku Mau Selingkuhan Jadi Ibunya   Bab 4

    Aku menggunting setiap foto yang ada wajahku. Lalu membakarnya di tong.Semua hadiah dari Hendra juga kujual.Proses verifikasi penelitian ke kutub sudah berhasil. Hanya sisa menyelesaikan berkas di gedung penelitian.Direktur rumah sakit terus mengingatkanku, “Walaupun kami tetap akan berusaha memastikan keamanan seluruh tim, cuacanya memang cukup ekstrem dan berbahaya. Tetap hati-hati, Ria.”Untuk lebih aman, setelah keluar dari gedung penelitian, aku pergi ke rumah lamaku, Rumah Milania.Sebelum ibuku meninggal, beliau meninggalkan sebuah barang paling penting.Beliau takut aku merasa sedih saat melihat barang ini. Jadinya, diletakkan di rumah lama.Rumah lama masih sama. Tidak ada berubah sedikit pun sejak kedua orang tuaku meninggal.Rasanya seperti mereka masih menemaniku di dunia ini.Hidungku mulai merasa perih, hatiku pun dibanjiri rasa sedih.Setelah menenangkan diri, aku menemukan kotak brankas lama.Aku terdiam sejenak saat berhasil membukanya…Tidak ada apapun di dalamnya.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status