Hah? Apa ini?" geram Nessa tak percaya, alisnya mengernyit dalam-dalam."Ada apa, nak?" suara Alinka di seberang telepon terdengar khawatir, sedikit bergetar seperti sedang menebak-nebak sesuatu yang buruk."Ndak apa-apa, Ma… cuma kaget aja saat baca kertas di balik kardus," jawab Nessa akhirnya, mencoba menyembunyikan keterkejutan dan kegelisahannya.Alinka terdiam sejenak saat mendengar perkataan putrinya itu."Itu dari papamu, nak. Semoga nak Adrian cocok sama kamu, ya," ucap Alinka lembut, nadanya penuh doa.Tidak ada sahutan dari Nessa. Ia hanya diam, bibirnya terkatup rapat. Doa mamanya menggantung di udara, tapi bukannya menghangatkan hati, justru membuatnya semakin merasa terpojok karena nyatanya ia membohongi orang tuanya dengan menyetujui kesepakatan 3 bulan dengan Adrian.Ia menatap kertas di tangannya—lembaran biografi Adrian. Datanya cukup lengkap mulai dari nama, tempat tanggal lahir, riwayat pendidikan, dan sederet prestasi yang terlihat mengesankan. Namun, saat matanya
Terakhir Diperbarui : 2025-08-13 Baca selengkapnya