Kian mengikuti langkah Runa masuk ke dalam kamar mandi. Ia mengamati gerak gerik pengacara muda cantik itu. Gerakan sensualnya di bawah guyuran air shower, dan asap hangat yang memenuhi ruangan itu, mau tak mau menyita perhatiannya. Lekuk tubuhnya tak dapat dipungkiri, telah mencuri ketenangan Kian sepanjang hari ini. Kian mendekat, membiarkan tubuhnya ikut basah di bawah shower itu. Lelaki itu melingkarkan kedua tangannya di pinggang wanita itu. Perlahan dia membungkuk dan berbisik. “Runa, aku tidak akan memaksamu. Kamu berhak mengambil keputusan dalam hidupmu.” Runa melepaskan tangan Kian dari pinggangnya dan berbalik. Jemarinya menyentuh pucuk hidung lelaki itu, menariknya turun menyentuh bibirnya, terus ke jakunnya lalu ke dadanya dan berakhir mengusap otot perutnya yang keras. “Aku sudah bersuami, Kian. Dan kamu, sudah punya istri,” lirihnya, “aku harap, setelah malam ini, kita hanya bertemu secara profesional di kantor.” “Kamu yakin?” Tatapan mata
Terakhir Diperbarui : 2025-07-23 Baca selengkapnya