Setelah mengobrol lebih dari 20 menit, keduanya meninggalkan balkon. Hingga pukul 11 malam, Cherlina sudah menguap karena mengantuk."Faye, sudahlah, jangan menunggu lagi. Sudah jam 11 malam, mungkin mereka sudah pergi tidur."Bayangan Brielle dan Harvis yang bermesra-mesraan kembali muncul di kepala Faye, membuatnya begitu iri sampai hampir menggertakkan giginya hingga hancur. Akhirnya, dia menyalakan mobil dan pergi.Sepuluh menit kemudian, Brielle mengantar Harvis keluar. Dia berkata dengan nada menyesal, "Maaf ya, malam ini Anya entah kenapa begitu lengket, sampai menahanmu hingga jam segini.""Nggak apa-apa, Anya sangat lucu, aku juga senang menemaninya." Harvis tersenyum tipis."Sekarang dia sudah nggak sekolah, jadi semakin susah diatur," ucap Brielle dengan tak berdaya."Kembalilah ke dalam, temani dia tidur. Aku akan datang lagi lain kali."Brielle melambaikan tangan mengantar kepergian Harvis. Begitu dia hendak berbalik masuk ke rumah, dari ekor matanya dia melihat sebuah sed
Magbasa pa