Brielle tertegun, "Siapa?"Madeline tersenyum, "Tentu saja berkat dukungan besar Raka."Senyum Brielle sempat membeku beberapa detik. Bagi Brielle, Raka hanyalah seorang pebisnis. Semua tindakannya selalu berhubungan dengan kepentingan dan keuntungan. Dia sama sekali tidak merasa perlu berterima kasih pada Raka.Tak lama kemudian, Harvis datang memberi selamat. Brielle juga merasa senang Harvis sempat meluangkan waktu untuk hadir mendengarkan laporannya.Saat itu, ponsel Harvis berdering. Dia keluar ke arah taman untuk menjawab telepon."Brielle, kamu lagi-lagi menemukan inspirasi dari catatan ayahmu, ya?" Suara Faye terdengar mengejek.Brielle menoleh sekilas padanya, tapi tidak berniat menanggapi.Melihat Brielle hendak pergi, Faye justru tertawa sinis, "Brielle, apa yang kamu sombongkan? Kalau bukan karena investasi Raka, kamu bisa ada di posisi ini?"Brielle mengepalkan tangannya, hampir saja hendak membalas, tetapi tiba-tiba terdengar suara rendah yang menyela dengan tegas, "Penca
Read more