Pada hari pernikahan, area manor pribadi termewah di Manhan dihias bagai negeri dongeng. Ratusan tamu berkumpul, semuanya adalah kepala keluarga dan tokoh penting dari berbagai klan terkemuka. Kalau kamu perhatikan lebih dekat, kamu akan menemukan tentara bayaran berjas hitam berdiri di mana-mana, siap menghadapi segala kemungkinan.Saat upacara pernikahan dimulai, aku menggandeng tangan Ayah dan perlahan melangkah di atas karpet merah. Harold berdiri di ujung, mengenakan jas hitam pesanan khusus, tatapan dalamnya hanya tertuju padaku. Dari pintu masuk sampai altar, hanya butuh waktu beberapa menit.Namun, untuk berjalan dari hubungan yang salah menuju pasangan yang tepat, aku membutuhkan waktu sepuluh tahun penuh.Harold berlutut di depanku, membuka kotak cincin. Berlian besar itu berkilauan indah di bawah cahaya lampu. "Sylvie, maukah kamu menikah denganku?"Tenggorokanku tercekat, air mata menggenang di mataku, dan aku mengangguk pelan. Detik berikutnya, cincin bertukar, ciuman
Read more