Bulan berikutnya, cuaca cerah seakan menyambut hari yang spesial itu. Langit biru tanpa awan dan hembusan angin lembut membuat suasana semakin tenang."Sayang.., ayo siap-siap," seru Rendi dari ruang depan sambil merapikan kerah kemejanya.Lisna keluar dari kamar dengan bayi mereka yang kini mulai bisa duduk di gendongan kain. "Mau ke mana sih, Mas tumben kamu rapi banget?"Rendi tersenyum penuh misteri. "Pokoknya ikut aja."Lisna mengerutkan dahi, tapi senyumnya tak bisa disembunyikan. "Oke, aku ikut, asal jangan kejutan aneh-aneh.""Tenang, kali ini kejutan manis," ujar Rendi sambil membuka pintu.Perjalanan mereka diiringi canda kecil dan gelak tawa bayi mereka yang sesekali menggumam lucu. Di dalam mobil, suasana hati Rendi terlihat begitu ringan. Ia menggenggam tangan Lisna erat sambil menyetir dengan tangan satunya."Kamu tahu, Sayang…” Rendi membuka suara, matanya menatap ke jalan. "Aku jauh lebih bahagia sekarang."Lisna menoleh. "Iya, aku lihat. Kamu kelihatan lebih tenang a
Last Updated : 2025-08-04 Read more