PLAK! Ewald yang tadinya hanya diam seperti biasa, perlahan menyingkir dari ruangan itu. Ruangan yang ada di dalam rumah Sorrel, rumah yang dulu menjadi tempat Ara terikat. Tempat itu sekarang menjadi tempat dimana Ara dan Sorrel sering bertemu.  Mata Ewald melirik kepada Sorrel yang terlihat tenang, meski sudah menerima tamparan dari Ara. Sorrel bisa menghindar, sangat bisa menghindari tamparan itu, tapi memilih untuk tidak menghindar, karena ingin Ara mendapat pelampiasan amarah, dan dalam hati memang menganggap jika dirinya pantas mendapatkan tamparan itu. Ara terlihat terengah, campuran dari amarah, benci dan tangis. “Kenapa…” Ara tidak mampu lagi bertanya, karena merasa tidak perlu. Semua sudah terjadi dan tak mungkin ditarik lagi. “Aku sering mengatakan kau gila, tapi aku rasa kau sekarang benar-benar gila!” Ara memaki. “Ara, aku melakukan itu untuk bertahan! Aku ingin membuat manusia yang lebih mengerti tentang kita,” jelas Sorrel. Ara tertawa mengejek, sambil berpali
Dernière mise à jour : 2025-10-30 Read More