"Meliana, pikirkanlah caranya! Tuan Samuel sudah hampir pingsan!"Winda, pembantu rumah ini berjalan mondar-mandir dengan cemas. Sementara itu, aku sangat terkejut dan langsung berkeringat dingin. Rasa sakit karena tertabrak mobil dan jatuh ke lantai masih belum hilang. Aku juga masih terbayang wajah berlumuran darah anak-anakku. Suara Winda yang tiba-tiba muncul membuatku merasa seperti berada di dunia lain.Di kehidupan lampau, setelah menikah dan Winda dipecat, aku tidak pernah melihatnya lagi."Di jamuan malam keluarga hari ini, Tuan Samuel minum lumayan banyak. Apa kamu mau masuk dan melihat keadaannya?"Begitu mendengarnya, aku langsung mundur dua langkah. Apakah aku terlahir kembali?"Bi Winda, minta sopir untuk pergi jemput Yanisa. Samuel sudah di bawah kendali obat perangsang," ujarku sambil menahan gejolak emosi dalam hatiku dan menatap Winda di sampingku. Winda terdiam dan menunjukkan ekspresi bingung."Bi Winda, cepat!" Aku kembali menjauh dari pintu kamar Samuel, "Kalau
Magbasa pa