Menikahi Ayahnya Setelah Terlahir Kembali

"Meliana, pikirkanlah caranya! Tuan Samuel sudah hampir pingsan!"

Winda, pembantu rumah ini berjalan mondar-mandir dengan cemas. Sementara itu, aku sangat terkejut dan langsung berkeringat dingin.

Rasa sakit karena tertabrak mobil dan jatuh ke lantai masih belum hilang. Aku juga masih terbayang wajah berlumuran darah anak-anakku. Suara Winda yang tiba-tiba muncul membuatku merasa seperti berada di dunia lain.

Di kehidupan lampau, setelah menikah dan Winda dipecat, aku tidak pernah melihatnya lagi.

"Di jamuan malam keluarga hari ini, Tuan Samuel minum lumayan banyak. Apa kamu mau masuk dan melihat keadaannya?"

Begitu mendengarnya, aku langsung mundur dua langkah. Apakah aku terlahir kembali?

"Bi Winda, minta sopir untuk pergi jemput Yanisa. Samuel sudah di bawah kendali obat perangsang," ujarku sambil menahan gejolak emosi dalam hatiku dan menatap Winda di sampingku.

Winda terdiam dan menunjukkan ekspresi bingung.

"Bi Winda, cepat!" Aku kembali menjauh dari pintu kamar Samuel, "Kalau ditunda lebih lama lagi, dia akan terluka."

Melihat sosok Winda yang dengan cemas menghubungi orang, aku diam-diam menghela napas lega.

Di kehidupan sebelumnya, aku masuk ke kamar untuk memeriksa kondisi Samuel dan dia langsung menyeretku ke tempat tidur dengan kasar. Winda mengira itu adalah kemauan kami. Jadi, dia pun berbalik dan pergi.

Setelahnya, aku pun hamil. Pernikahan kami langsung dimasukkan dalam agenda. Aku kira, cintaku akan berbuah manis. Tak disangka, ini hanyalah awal dari penderitaanku.

Samuel Yanuar membenciku karena aku mengambil kesempatan ini untuk menikahinya dan menyebabkan dia dan orang yang dicintainya berpisah. Dia mengabaikanku, mengejek bahwa anak yang kukandung mungkin bukan anaknya. Dia bahkan tidak mengizinkan anakku muncul di hadapannya.

Pada tahun kelima pernikahan, Samuel mengemudi dalam keadaan mabuk dan membunuhku serta kedua anakku. Ketika mobil yang melaju kencang itu mendekat, anak-anak masih memeluk erat pahaku. Selanjutnya, wajah-wajah imut mereka sudah berlumuran darah.

Setelah menekan kebencianku, aku perlahan-lahan berjalan ke kamar tidur lain dan membuka kancing bajuku.

Seingatku, ayah Samuel, Edison Yanuar juga berada di bawah kendali obat perangsang. Hanya saja, menurut rumor yang beredar, Edison memiliki masalah dalam aspek berhubungan intim. Oleh karena itu, dia hanya memiliki seorang putra dan Samuel langsung diangkat sebagai pewaris Keluarga Yanuar. Bagaimana jika kali ini Edison memiliki lebih banyak anak?

Aku membuka pintu dan mendengar suara air mengalir dari kamar mandi. Mata Edison penuh dengan nafsu dan kemeja hitamnya melekat erat pada otot perutnya. Ketika tatapan kami bertemu, dia pun menelan ludah dan menarikku ke dalam pelukannya ....