Share

Bab 4

Author: Junita
Aku pun membeku di tempat karena tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Yanisa. Para pembantu di lantai bawah tiba-tiba berlari keluar. Samuel juga bergegas keluar.

"Nisa!" Samuel menggendong Yanisa masuk ke rumah dan memanggil dokter keluarga.

Yanisa meringkuk dalam pelukannya. "Sam, aku yang ceroboh, bukan Meliana yang mendorongku. Aku cuma nggak mau kamu direbutnya!"

"Meliana!" Samuel menoleh, lalu memberi perintah, "Kamu, kemari! Bawa Meliana kemari!"

Beberapa satpam menyeretku dan melempar aku ke depan Samuel. Kepalaku terbentur anak tangga dengan keras.

"Kamu berani main tangan sama Nisa?" tanya Samuel sambil menatapku.

"Bukan aku! Ada CCTV di koridor rumah Keluarga Yanuar, kok."

Yanisa menarik lengan baju Samuel. "Sam, lupakan saja. Meliana pasti bukan sengaja melakukannya."

"Nisa, kenapa kamu masih membelanya!" Samuel memeluknya dan melanjutkan, "Aku akan balaskan dendammu!"

Aku pun tersenyum. Samuel tidak pernah mendengar penjelasanku.

"Kalau begitu, gores wajahnya!"

Aku langsung menggeleng. Jika wajahku terluka, aku pasti akan menerima perlakuan diskriminasi saat mencari pekerjaan!

"Jangan!" Aku menatap mereka berdua dan berseru, "Bukan aku pelakunya! Kamu nggak bisa berbuat begitu!"

Samuel mendengus dingin. "Sudah terlambat! Ambil pisau buah itu!"

Yanisa pun tersenyum.

Sementara itu, aku sangat marah. Jelas-jelas, aku tidak melakukan apa-apa. Akan tetapi, aku malah terseret ke masalah ini.

Samuel mengambil pisau buah dan menggores wajahku. Darah mengalir di pipiku dan aku gemetar saking sakitnya. Dalam sekejap, ada genangan darah kecil di depanku.

"Ini akibat dari melakukan kesalahan!" Samuel menunduk dan berujar, "Jangan membuatku marah. Kalau nggak, aku nggak keberatan membunuhmu lagi!"

Seluruh tubuhku seketika terasa dingin. Ternyata Samuel juga terlahir kembali sepertiku! Saat teringat apa yang terjadi di kehidupan lampau, aku sangat marah.

Dia menelusuri pipiku lagi dengan pisau buah itu dan bertanya, "Sudah sadari kesalahanmu? Kalau kamu akui kesalahanmu, aku akan berhenti."

"Aku nggak bersalah!" Aku memelototinya dan memaki, "Samuel, kenapa kamu nggak mati saja!"

Dia marah lagi dan mengangkat pisau buahnya.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki.

"Kamu mau apa!"
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Menikahi Ayahnya Setelah Terlahir Kembali   Bab 9

    Waktu berlalu dengan cepat dan perutku makin besar. Pada akhir kehamilan, Edison melakukan banyak hal sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. Dia akan berjalan-jalan bersamaku setiap hari dan menyiapkan kejutan untukku."Melly, ini kalung untukmu. Cantik, 'kan?"Edison mengulurkan tangannya dan mengambil kalung mutiara terbesar di Asia yang didapatkannya dari acara pelelangan.Aku menoleh dan berlagak serius. "Ini benar-benar mutiara?"Edison mengencangkan tangannya yang memegang kalung itu, lalu langsung memasukkannya ke dalam saku."Kamu suka apa? Aku akan minta orang untuk langsung mengirimkannya kepadamu di acara pelelangan berikutnya."Dia menyisir rambutku dengan hati-hati karena takut menyakitiku.Aku hendak menyahut ucapannya, tetapi ponselku tiba-tiba menerima pesan baru. Itu adalah pesan lain dari Samuel.[ Melly, kamu baik-baik saja sekarang? ]Aku langsung mematikan ponselku dan membuangnya ke samping. Samuel akan mengirim pesan untuk mengganggu setiap beberapa hari sekal

  • Menikahi Ayahnya Setelah Terlahir Kembali   Bab 8 

    Samuel hanya menyentuhku, tetapi rahimku tetap berkontraksi. Edison segera membawaku ke rumah sakit sambil menatap perutku yang membuncit dengan gugup. Dokternya sangat terampil dalam merawat janin. Setelah USG warna 4D lainnya, dokter keluar dengan memegang selembar laporan dan berujar, "Selamat, Tuan dan Nyonya! Anak kalian itu kembar beda jenis kelamin!" Edison pun tercengang. Dia mengambil laporan itu dan melihatnya dengan saksama. "Benar-benar kembar beda jenis kelamin! Ini kembar beda jenis kelamin!" Dia memelukku erat-erat dengan mata agak berkaca-kaca. "Melly, kamu itu benar-benar orang yang punya jasa besar bagi Keluarga Yanuar!" Aku terkekeh dan menggeleng, "Kalau begitu, orang berjasa ini nggak cuma mau punya 2 anak, lho!" Dia membelai rambutku dan memperlakukannya layaknya harta karun. Kemudian, dia mengeluarkan amplop dokumen yang ada di sampingnya. "Ini sengaja aku siapkan untukmu. Terserah kamu mau lakukan apa saja pada anak perusahaan Grup Yanuar ini!" Aku pun ter

  • Menikahi Ayahnya Setelah Terlahir Kembali   Bab 7

    Sahabat baik Samuel menatapnya dengan pandangan yang sulit dijelaskan, bahkan melirik bagian bawah tubuhnya.Pada saat yang sama, Edison dan aku sedang makan malam romantis. Aku menyerahkan laporan USG-ku kepadanya."Sayang, aku pergi lakukan pemeriksaan hari ini," ujarku. Aku menatapnya sambil tersenyum. Di laporan itu, tertulis jelas bahwa aku hamil anak kembar.Dalam sekejap, Edison langsung terperangah dan tidak dapat bereaksi untuk waktu yang lama."Ini serius? Kamu hamil? Anakku?"Edison langsung tertawa gembira dan memosting berita bahwa dia akan menjadi seorang ayah di akun sosial medianya.Aku melihat Samuel yang berjalan masuk dan menatapku dengan marah. Aku pun berjalan menghampirinya sambil tersenyum."Sam sudah pulang? Ayo kita rayakan bersama! Keluarga kita akan tambah anggota baru!"Dia menatap perutku. "Meliana!"Namun, sebelum aku sempat bicara, Edison sudah buka suara, "Jangan panggil dia dengan namanya! Sekarang, Melly itu ibumu!"Raut wajah Samuel berubah muram, sea

  • Menikahi Ayahnya Setelah Terlahir Kembali   Bab 6

    Dalam waktu sehari, semua pembantu Keluarga Yanuar diganti. Semua yang pernah menggosipiku sebelumnya dipecat dan digantikan oleh orang baru.Di toko perhiasan, aku menatap diriku yang mengenakan perhiasan di cermin. Satu set perhiasan ini bernilai 200 miliar. Berlian pada kalung itu adalah berlian merah muda yang paling berharga.Aku memperhatikan dengan saksama luka di wajahku yang sudah hampir sembuh. Di kehidupan lampau, aku menikah dengan Samuel dan dia tidak pernah memberiku perhiasan biasa sekalipun."Kamu benar-benar melakukan segala cara untuk masuk ke Keluarga Yanuar. Kamu bahkan bisa tidur dengan seorang pria tua!"Samuel tiba-tiba muncul dan menatapku.Aku tersenyum dan menatapnya. "Ayahmu lebih berstamina darimu."Ekspresinya tiba-tiba menjadi marah."Kenapa? Kau juga terlahir kembali sepertiku? Meliana, kamu sengaja membuatku kesal dan ingin menarik perhatianku, 'kan?" Aku melirik Samuel dan menyahut dengan nada sarkastis, "Menarik perhatianmu? Kamu pikir kamu itu siapa!

  • Menikahi Ayahnya Setelah Terlahir Kembali   Bab 5

    Gerakan Samuel terhenti, lalu perlahan-lahan terkulai. Dia tiba-tiba berbalik."Ayah, Meliana mendorong Nisa sampai jatuh ke bawah! Aku lagi memberinya pelajaran!"Melihat Edison, aku tiba-tiba menghela napas lega. Aku menahan rasa sakit di wajahku dan tersenyum."Bukan aku yang melakukannya!""Kalau bukan kamu, siapa lagi? Jangan coba-coba berbohong padaku!""Ayah, orang yang bermoral buruk nggak pantas jadi pengurus rumah Keluarga Yanuar!"Aku menatapnya dengan dingin dan mengumpat, "Samuel, kamu benar-benar nggak tahu malu! Kalian akan tahu apa aku melakukannya atau nggak begitu memeriksanya. Atas dasar apa kamu menggores wajahku! Kamu sudah melukaiku tanpa mencari tahu kebenarannya! Ini termasuk tindakan melanggar hukum!"Yanisa menatap Edison yang datang dengan berlinang air mata."Paman Edison, Meliana nggak bermaksud begitu. Ini semua salahku!"Edison menendang Samuel hingga dia terpental sejauh dua meter. Amarah di wajahnya terlihat jelas."Kamu yakin mau jadi orang yang nggak

  • Menikahi Ayahnya Setelah Terlahir Kembali   Bab 4

    Aku pun membeku di tempat karena tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Yanisa. Para pembantu di lantai bawah tiba-tiba berlari keluar. Samuel juga bergegas keluar."Nisa!" Samuel menggendong Yanisa masuk ke rumah dan memanggil dokter keluarga.Yanisa meringkuk dalam pelukannya. "Sam, aku yang ceroboh, bukan Meliana yang mendorongku. Aku cuma nggak mau kamu direbutnya!""Meliana!" Samuel menoleh, lalu memberi perintah, "Kamu, kemari! Bawa Meliana kemari!"Beberapa satpam menyeretku dan melempar aku ke depan Samuel. Kepalaku terbentur anak tangga dengan keras."Kamu berani main tangan sama Nisa?" tanya Samuel sambil menatapku."Bukan aku! Ada CCTV di koridor rumah Keluarga Yanuar, kok."Yanisa menarik lengan baju Samuel. "Sam, lupakan saja. Meliana pasti bukan sengaja melakukannya.""Nisa, kenapa kamu masih membelanya!" Samuel memeluknya dan melanjutkan, "Aku akan balaskan dendammu!"Aku pun tersenyum. Samuel tidak pernah mendengar penjelasanku."Kalau begitu, gores wajahnya!"Aku lan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status