"Lakukan saja tugasmu."Bram kemudian menoleh kearah Maria. "Panggil saya jika sudah selesai." Usai mengatakan itu Bram meninggalkan ruangan yang masih tegang. Gerry masih menatap tanganya yang penuh darah, sedangkan Giyo diam tak tahu harus apa. Namun akhirnya, Maria buka suara. "Tadi, Tuan datang menggendong wanita itu dalam keadaan tak sadar." Maria mendekat, menatap penuh prihatin Diana. "Wanita itu sudah seperti itu, ketika saya membersihkan tubuhnya ia nampak seperti habis di lecehkan, karena..." "Karena apa?" Gerry menyela ucapan Maria, penasaran. Maria ragu, juga bingung untuk menyampaikan kebenaran, hingga satu tarikan napas di iringi kalimat lain menggemparkan keadaan. "Celana Wanita itu tak terpasang sempurna, Dok. Resleting rusak dan kaos yang dikenakan penuh darah dan tanah. Selain itu juga robek." Giyo dan Gerry saling pandang, Kemudian kompak menatap Diana. Wanita itu bahkan tak terbangun saat di bicarakan secara langsung, dan suara mereka juga tak kecil.
Last Updated : 2025-08-15 Read more