"Enak banget, Dik, Pak Karyo mengangguk, mulutnya masih sedikit penuh. Dia menelan cepat. "Pedasnya pas! Tapi Mas yakin seyakin-yakinnya, pasti jauh lebih enak masakan Dik Maya." Ucapannya tulus, masih terhanyut dalam fantasi mereka berdua.Maya tertawa kecil, tawa yang terdengar sedikit dipaksakan, mencoba menarik Pak Karyo kembali ke bumi dengan lembut. 'Mas ini muji terus. Aku kan jarang banget masak, Mas. Nanti Mas kecewa kalau beneran nyoba masakanku di dunia nyata."Pak Karyo tampak sedikit bingung mendengar penekanan pada dunia nyata, alisnya berkerut sesaat. Tapi kemudian senyum hangat kembali menghiasi wajahnya, memilih untuk tetap dalam khayalannya. "Ah, nggak mungkin Mas kecewa. Masakan istri sendiri pasti paling enak," tegasnya, matanya menatap Maya lekat.Maya tersenyum tipis, memutuskan untuk tidak membantah lagi dan membiarkan Pak Karyo dalam fantasinya. "Ya, nanti kalau aku jadi istri beneran di permainan ini, aku masakin Mas tiap hari," katanya dengan nada ringan, men
Last Updated : 2025-09-23 Read more