Malam itu, Maya duduk di depan laptop, menunggu panggilan video dari Irwan. Seharian dia sibuk dengan pekerjaan, tapi pikirannya terus melayang ke kejadian di ruang tamu tadi.Tepat pukul 8 malam, laptop berdering. Wajah Irwan muncul di layar, senyumnya lebar tapi matanya terlihat lelah."Hai, Sayang," sapa Maya, sengaja menggigit bibir bawahnya dengan cara yang dia tahu Irwan suka."Hai," balas Irwan, suaranya dalam dan serak. "Gila, aku nggak bisa konsen seharian gara-gara mikirin kamu."Maya tersenyum, menyibakkan rambutnya dengan gerakan yang disengaja. "Kamu nggak marah kan, Yang?""Marah? Maya, aku belum pernah segini terangsangnya," jawab Irwan jujur. "Ceritain dong, gimana rasanya?"Maya mendekatkan wajahnya ke kamera, suaranya sengaja dibuat lebih rendah dan intim. "Besok kamu pulang kan, Yang? Terus... besok juga ke dokter.""Iya," Irwan mengangguk, matanya menggelap. "Ak
Terakhir Diperbarui : 2025-10-31 Baca selengkapnya